Surabaya (KN) – Guna mengantisipasi para PSK eks lokalisasi Dolly dan Jarak yang alih profesi menjadi pemijat. Satpol PP Pemkot Surabaya menggelar razia. Dua tempat yang dirazia adalah di kawasan Jl Kedungdoro dan komplek pertokoan Darmo Park Surabaya. Dari razia itu, sebanyak 26 wanita dan 2 pria diamankan di kantor Satpol PP di Jl Jaksa Agung Suprapto.
“Razia ini untuk menyisir para PSK yang dulunya di lokalisasi Dolly dan Jarak beralih profesi sebagai pemijat. Untuk itu para wanita yang kita amankan akan kita verifikasi identitasnya,” ujar Kasatpol PP Pemkot Surabaya, Irvan Widyanto Jumat (22/8/2014).
Lebih lanjut Irvan menjelaskan, razia ini digelar karena ada indikasi kuat para PSK yang sebelumnya di Dolly beralih menjadi para pemijat atau PSK di tempat lain. Terkait itu, pihaknya tidak ingin kecolongan dengan modus yang dilakukan oleh para wanita penjaja seks tersebut.
“Kita akan terus lakukan razia secara kontinyu dan terus menerus. Yang tertangkap akan kita kirim ke Liponsos,” tandas Irvan.
Razia di panti-panti pijat tersebut dilakukan oleh 75 personel Satpol PP ditambah dengan TNI dan Polri. Awalnya petugas mendatangi kawasan Kedungdoro. Di kawasan itu beberapa wanita yang berada di tempat pijat diamankan.
Kemudian petugas melanjutkan razia ke kawasan makam Sidokumpul. Di tempat itu petugas mengamankan 2 pasangan yang bukan suami istri serta 2 PSK. Salah satu pasangan yang diamankan, yang laki-laki mengaku-ngaku sebagai wartawan sebuah tabloid mingguan.
“Ini saya dengan istri. Tolong pak dilepas,l kata wartawan mingguan tersebut kepada petugas.
Namun setelah didesak oleh petugas, ternyata wartawan tersebut mengaku kalau si cewek itu bukan istrinya. “Ini memang bukan istri saya pak,” tuturnya pelan.
Selanjutnya petugas meluncur ke kawasan Darmo Park di Jl Mayjen Sungkono. Disana petugas berhasil mengamankan puluhan wanita yang berprofesi sebagai pemijat.
Kemudian para wanita tersebut dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan dan selanjutnya dikirim ke Liponsos. (anto)