Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan secara hybrid, pada Kamis (23/09/2021). Peresmian gedung tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti serta pemotongan untaian bunga melati dipintu gedung baru.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Kamis (23/9/2021).
Kantor Disperindag Jawa Timur yang diresmikan Gubernur terdiri dari 4 (empat) gedung, yaitu gedung A sebagai gedung induk/utama, sedangkan gedung B, C, dan D sebagai infrastruktur penunjang.
Gubernur Khofifah berharap dengan pembangunan infrastruktur ini dapat mempercepat kinerja pelayanan dan mendorong inovasi yang menunjang pelayanan kepada para pelaku usaha sektor industri dan perdagangan.
Gedung kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur ini juga akan mengelola beberapa aplikasi yang telah dibuat, seperti : SIPAP, Siskaperbapo, Dashboard PEPI, Geographical Industry Information System (GIIS), DAHAN, DOLAN, dan sebagainya.
“Sektor Industri dan Perdagangan memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi Jawa Timur. Pada Semester I – 2021, nilai Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur sebesar Rp. 1.193,13 Triliun, dimana sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 30,56 persen dan sektor Perdagangan memberikan kontribusi sebesar 18,46 persen,” jelas Khofifah.
Hal tersebut menandakan bahwa Industri dan Perdagangan merupakan sektor penting bagi perekonomian Jawa Timur, sehingga perlu didukung dengan SDM serta sarana prasarana yang memadai.
Seusai melakukan peresmian kantor, Gubernur perempuan pertama yang ada di Jatim tersebut turut mengapresiasi inovasi Disperindag Jatim yakni Program Pondok Kurasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UKM/IKM melalui proses kurasi dan Gerai Bangga Buatan Indonesia (BBI) 3600 sebagai salah satu upaya peningkatan jejaring pasar secara hybrid, dikemas dalam format virtual 3600 dan berjalan sepanjang tahun.
Pada kegiatan ini turut dilakukan penyerahan Apresiasi Penghargaan Kepada Pelaku Usaha Industri dan Perdagangan Kategori Eksportir Baru dan Pelopor Pasar Baru di Jawa Timur yaitu CV Hortindo Agrokencana Farm dengan produk unggulan yakni Frozen Breadfruits Tostones yang telah mampu mengekspor produknya ke Amerika Serikat dan Jepang.
Kemudian, juga dilakukan penyerahan Penghargaan Kepada Kab./Kota sebagai Pemerintah Daerah yang cepat tanggap atas tersusunnya dokumen Perencanaan Pembangunan Industri yang diberikan kepada Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan; serta 5 (lima) pelaku usaha yang mendapatkan sertifikat Kurasi. Pengenalan Pondok Kurasi dan Gerai Bangga Buatan Indonesia (BBI) 3600.
Program Pondok Kurasi merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam memfasilitasi pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) untuk bisa naik kelas. Upaya tersebut diwujudkan dengan disiapkannya program Pondok Kurasi yang merupakan fasilitas untuk meningkatkan standar kualitas dan kemasan serta daya saing produk.
Khofifah menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membantu pelaku IKM meningkatkan standar kualitas produk dan kemasan hingga berorientasi ekspor serta meningkatkan perekonomian Jawa Timur dengan pemberdayaan IKM.
“Guna meningkatkan nilai tambah produk IKM/UKM, maka diperlukan standar yang sama satu dengan yang lainnya. Untuk itu di dalam sebuah proses kurasi ada beberapa kriteria yang ditetapkan yakni kelengkapan legalitas, desain produk kemasan, inovasi produk, kontinuitas produk, serta pasar berpotensi untuk memperluas jangkauan pemasaran produk UKM/IKM,” jelas Khofifah.
Pelaku usaha IKM yang telah memenuhi standar kelolosan akan diprioritaskan diantaranya untuk mengikuti fasilitasi promosi baik didalam dan luar negeri, gerai BBI 3600 dan export center. Sedangkan yang belum memenuhi standart kelolosan akan mendapatkan fasilitasi sertifikasi sesuai dengan kebutuhan potensi yang ada diantaranya adalah Halal, Uji Nutrisi, SNI, Haki, Merk, SVLK, dan lain-lain.
Hingga saat ini sudah ada 338 IKM dengan jenis komoditi berupa mamin, batik, bordir, fashion, craft/aneka, produk kulit, furnitur, aksesoris, serta kosmetik yang telah dikurasi oleh tim pelaksana Pondok Kurasi. Total terdapat 8 koordinator wilayah Jawa Timur yang meliputi wilayah Sidoarjo, wilayah Pasuruan, wilayah Malang, wilayah Bojonegoro, Wilayah Kediri, wilayah Magetan dan wilayah Jember.
Sementara itu, untuk mendorong pemulihan ekonomi lewat dukungan terhadap sektor IKM, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Disperindag Jatim memberikan menginisiasi Gerai BBI 3600 sebagai upaya pengembangan inovasi ekonomi digital di tengah masa pandemi Covid-19.
Pembentukan Gerai BBI 3600 ini juga merupakan upaya dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk IKM/UKM lokal.
Program ini merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada masyarakat khususnya di sektor industri dan perdagangan. Gerai BBI 3600 merupakan manifest tempat gelaran produk unggulan IKM/UKM Jawa Timur yang ada di 38 Kab/Kota di Jatim untuk mempromosikan dan menjual produknya ke masyarakat dan dilaksanakan secara hybrid dan disajikan secara tematik dan bergantian per bulannya.
“Di masa pandemi Covid 19 seperti sekarang kita harus meraih peluang manfaat lainnya dalam bentuk inovasi teknologi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),” ujar Khofifah.
“Gerai BBI 3600 ini sebagai upaya untuk mendorong masyarakat agar makin cinta dan bangga serta sekaligus mau menggunakan atau mengonsumsi produk-produk buatan Indonesia sekaligus mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” imbuhnya.
Sepanjang tahun, program Gerai BBI 3600 akan menyasar para pelaku usaha di Jawa Timur baik industri dan perdagangan dalam skala kecil dan menengah, asosiasi IKM/UKM di Jawa Timur, serta pembeli potensial baik yang ada di Jawa Timur maupun Indonesia pada umumnya.
Sementara itu, fasilitas yang akan diperoleh IKM pada program Gerai BBI 3600 antara lain adalah mempromosikan usaha dan produknya dengan menampilkan produk secara hybrid (masa display di store ± 1 bulan) dan bertransaksi secara aman, mendapat peluang untuk memperoleh permintaan (inquiry) dari perwakilan perdagangan di dalam negeri dan luar negeri, mendapat informasi secara umum dan laporan hasil penjualan.
Peserta Gerai BBI 3600 akan mendapat informasi kegiatan pameran, misi dagang, dan fasilitasi promosi lainnya, sekaligus pelatihan, pendampingan sahabat digital, dan bantuan pengurusan sertifikasi, serta hal yang harus diperhatikan oleh penjual perlu memperhatikan kesiapan kapasitas produksi, dan kecepatan merespon permintaan calon pembeli.
“Gerai BBI 360 ini bisa diakses secara luring bertempat di Kantor Dinas Perindag Jatim, sedangkan untuk virtual reality 3600 bisa diakses melalui website http://disperindag.jatimprov.go.id/bbi360 yang mensimulasi secara visual suasana lingkungan yang ada dan memberikan informasi detail produk serta tranksaksi melalui marketplace,” jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan.
Diharapkan program Pondok Kurasi bisa memberikan peluang bagi pelaku IKM di Jawa Timur untuk menembus pasar global. Selain itu, melalui Program Gerai Bangga Buatan Indonesia diharapkan masyarakat makin cinta dan bangga serta sekaligus mau menggunakan dan mengkonsumsi produk-produk buatan Indonesia, serta meningkatkan akses jaringan pasar dan meningkatkan kualitas daya saing produk UKM dan IKM di Jawa Timur. (KN01)