Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya mencegah penyebaran virus conona atau Covid-19 dengan membagikan masker untuk warga Kota Surabaya. “Kita masih teringat di awal Maret 2020 lalu, Walikota Surabaya pernah menyampaikan akan membagikan dan menyiapkan masker kepada warga Kota Surabaya. Pada waktu itu informasinya akan dibagikan melalui kelurahan-kelurahan,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni AStuti, Juamat (10/4/2020). Keterlambatan tersebut, lanjut Reni, mungkin karena ketersediaan masker sangat terbatas. Dan masker medis yang semula di taruh di kelurahan dialihkan disalurkan ke tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit.
“Oleh karena itu, alternatif solusinya saat ini Pemkot menggantinya dengan pembagian masker kain. Saya mengapresiasi langkah pemkot untuk memproduksi sendiri masker kain dengan memberdayakan UMKM-UMKM binaan Pemkot Surabaya. Beberapa UMKM yang terlibat juga kontak saya, mereka antusias bisa turut andil membantu warga disamping bisa menghidupkan aktifitas UMKM nya,” kata Reni.
Beberapa waktu yang lalu, Gugus Tugas Pusat Co0vid-19 dan WHO menyarankan agar warga wajib menggunakan masker. Ketika ada kewajiban, maka tentu Pemerintah Daerah perlu hadir untuk menyediakan masker bagi warga khususnya bagi warga yang membutuhkan untuk digunakan.
Terkait pembagian masket oleh pemkot tersebut, Reni Astuti juga memberikan beberapa catatan yang diharapkan dapat diperhatikan oleh Pemkot. Pertama; pembagian masker perlu dibarengi dengan sosialisasi. Setiap warga yang menerima masker harus dipastikan telah teredukasi dan mendapatkan sosialiasi hidup bersih dan sehat, disiplin menggunakan masker untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Kedua; pembagian masker memprioritaskan warga Kota Surabaya masih harus melakukan aktivitas diluar rumah, seperti pedagang di pasar, pedagang PKL, ojek online dan pekerja lainnya yang harus bekerja diluar rumah. Selanjutnya kepada masyarakat umum. Masyarakat umum ini juga harus diprioritaskan pada masyarakat yang mempunyai aktivitas sosial di luar, seperti pengurus RT, RW, kader kesehatan yang masih harus memberikan layanan dan menjadi kepanjangan tangan program pemerintah. Masyarakat umum diluar kedua kategori tersebut, bagi warga yang bisa mandiri membeli masker kain sendiri bisa berbagi dengan sesama di sekitarnya.
Ketiga; pembagian masker ini diharapkan tidak menimbulkan terjadinya kontraproduktif dengan imbauan untuk di rumah saja. Phisycal distancing dengan di rumah saja dan jaga jarak harus diutamakan untuk dilakukan. ” Jangan sampai dengan dibagikan masker, masyarakat merasa aman dan keluar rumah. Masker hanya digunakan ketika keluar yang bersifat darurat,” imbuhnya.
Dengan memakai masker dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, Politisi PKS ini juga berharap laju penyebaran Covid-19 menurun dan pandemi ini segera berhenti. “Semoga pendemi Covid-19 ini segera berhenti dan kita bisa kembali beraktivitas normal seperti semula,” punkasnya. (KN01)