Purworejo (MediaKoranNusantara.com) – Sedikitnya 6 desa di wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tangah dilanda bencana tanah retak yang berpotensi longsor. Ratusan warga terpaksa mengungsi lantaran takut rumahnya ambruk.
6 desa yang terdampak tanah bergerak antara lain 3 desa di Kecamatan Gebang, 1 desa di Kecamatan Purworejo, 1 desa di Kecamatan Bener, dan 1 desa di Kecamatan Loano. Hingga kini petugas BPBD masih terus memantau fenomena gerakan tanah tersebut untuk meminimlisir dampak dan korban.
“Kalau yang kemarin pergerakan tanah terjadi di Desa Wonotopo dan Pakem Kecamatan Gebang serta Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo, kalau sekarang bertambah di Desa Bulus Kecamatan Gebang, Desa Sukowuwuh Kecamatan Bener dan Desa Kedungpoh di Kecamatan Loano. Hingga kini petugas masih terus melakukan pantauan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purworejo, Hery Susanto, Kamis (21/12/2017).
Hery menambahkan, akibat pergerakan tanah tersebut, puluhan rumah warga rusak dan ratusan lainnya terancam dampak tanah bergerak. Fenomena tersebut menyebabkan kerusakan pada lantai dan dinding rumah retak, infrastruktur jalan pun tak luput ikut rusak.
“Ya sekitar lebih dari 60 rumah rusak dan yang terancam bisa ratusan. Sampai sekarang masih kami data terus dan kemungkinan masih bisa bertambah,” imbuh Hery.
Sementara itu, lebih dari 750 pengungsi dari 6 desa tersebut telah dipindahkan ke balai desa dan musala setempat. Semua keperluan logistik hingga saat ini juga sudah didistribusikan oleh petugas BPBD ke lokasi terdampak tanah bergerak termasuk 5.000 liter air bersih.
“Data sementara yang masuk total pengungsi ada sekitar 761 orang dan data masih kami update terus. Warga yang terdampak kami ungsikan di Musala dan balai desa setempat yang aman,” lanjutnya.
Hujan deras diprediksi masih menjadi ancaman bagi wilayah Kabupaten Purworejo. Warga masyarakatpun diimbau untuk tetap waspada terutama di wilayah yang rawan terjadi bencana.(dtc/ziz)