Surabaya (KN) – Setelah sebelumnya menggelar aksi unjukrasa dan pertemuan dengan pihak pengawas PT Jaya Abadi Corak Biscuit (Jacob) di Jl Raya Rungkut, Surabaya pada Selasa (28/2) kemarin, namun tidak menghasilkan kesepakatan, para karyawan pabrik tersebut, Rabu (29/2) mengadu ke DPRD dan Pemkot Surabaya.Ratusan buruh PT Jadi Abadi Corak Biskuit (Jacob) mendatangi DPRD dan Pemkot Surabaya. Buruh wadul jika masa kerja mereka di pabrik biskuit itu tidak dihargai perusahaan dan menuntut kesetaraan upah berdasarkan masa kerja.
“Kami ini sudah 20 tahun lebih bekerja, tapi gaji yang kami terima hanya Rp 1,2 juta dan itu sama dengan gaji karyawan outsourcing. Ini kan namanya tidak adil,” kata korlap aksi, Eko Supriayadi saat berorasi di depan Kantor DPRD Surabaya, Rabu (29/2) pagi.
Aksi yang dilakukan buruh pabrik ini menurut Eko juga berdasarkan UU nomor 12 tahun 2003 pasal 92. “Kami menuntut hak kami yang sudah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan yang menyebutkan jika upah ditentukan berdasarkan kemampuan dan tingkat produktivitas,” ujarnya.
Selain melakukan orasi, para buruh ini juga membawa berbagai poster dan spanduk berisi tuntutan diantaranya, “Hargai Tetes Keringat dan Pengabdian Buruh, Naikkan Upah Berkala Berdasarkan Masa Kerja” dan “Tindak Tegas Tanpa Pandang Bulu Pelaku Manipulasi Absensi”.
Usai melakukan aksi di DPRD Surabaya, para buruh bergerak menuju ke Balai Kota dengan cara long march. Aksi buruh tersebut sempat membuat macet kawasan Jl Yos Sudarso dan Jl Walikota Mustajab.
Aksi ratusan buruh ini mendapatkan pengawalan ketat dari petugas Kepolisian yang sudah bersiaga sejak pagi. Bahkan juga disiagakan satu unit water canon untuk mengantisipasi aksi anarkis para buruh. (anto)
Foto Ratusan buruh pabrik biskuit Jacob unjukrasa