Jakarta, mediakorannusantara com -Presiden RI Prabowo Subianto memberikan peringatan keras kepada para pengusaha serakah dan yang berniat menipu bahwa pemerintahannya bertekad kuat untuk menegakkan kedaulatan demi rakyat.
Pernyataan ini disampaikan Presiden saat menyaksikan penyerahan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp13,2 triliun dalam perkara tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak kelapa sawit (CPO) di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin.
“Kalau mereka para pengusaha-pengusaha serakah itu menganggap bisa menipu terus-menerus bangsa sebesar Indonesia, ya saya kira itu kita akan buktikan bahwa kita masih eksis, masih kuat dan kita bertekad untuk menegakkan kedaulatan kita demi rakyat kita,” tegas Prabowo.
Presiden juga mengingatkan para pengusaha bahwa dunia semakin sempit dan bumi semakin kecil berkat teknologi, sehingga tindakan curang tidak akan bisa disembunyikan.
Pesan untuk Penegak Hukum
Kepada para penegak hukum, termasuk Kejaksaan Agung, Prabowo meminta mereka untuk tetap semangat, tidak menyerah, dan terus berbuat yang terbaik bagi bangsa.
“Selamat atas pekerjaan ini. Jangan surut, jangan malas, jangan menyerah. Berbuatlah yang terbaik untuk bangsa, negara dan rakyatmu,” ujar Presiden.
Kepala Negara menekankan bahwa kekayaan yang diperoleh dengan mengorbankan kepentingan rakyat merupakan rezeki yang tidak baik dan pada akhirnya akan membawa dampak buruk bagi pelakunya maupun keluarganya.
“Saya sudah melihat terlalu banyak ya pejabat yang lengah atau lemah iman, lemah akhlak, melakukan tindakan dan akhirnya termasuk keluarganya yang menderita ya,” ungkapnya.
Tolak Hukum ‘Tumpul ke Atas, Tajam ke Bawah’
Lebih lanjut, Prabowo meminta agar penegakan hukum di Indonesia tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah, yang berarti hukuman lebih berat bagi masyarakat biasa. Praktik ini dinilai sebagai kezaliman.
Presiden meminta para penegak hukum memiliki hati dan empati terhadap masyarakat kecil. Menurutnya, hakim maupun jaksa harus mampu membela rakyat kecil yang lemah. ( wa/ar)