KORAN NUSANTARA
Headline hukum kriminal indeks

Polisi Kantongi Sketsa Wajah Terduga Pembunuh Widji

sketsa-pembunuh-widjiSurabaya (KN) – Dugaan pembunuhan Wiji, karyawan Toko Emas Arjuno di Pasar Kembang Surabaya yang ditemukan meninggal dunia di pos polisi Jl Arjuno kian menguat.Setelah berhasil mengantongi hasil otopsi, jajaran Polrestabes Surabaya kini menagntongi sketsa wajah yang diduga pelaku pembunuhan karyawan toko emas tersebut.

Sketsa wajah itu dibuat petugas kepolisian berdasar sejumlah keterangan saksi yang melihat orang terakhir bersama Wiji.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono, Selasa (19/8/2014) mengungkapkan, dalam sketsa wajah itu terdapat ciri khusus, yakni hidung betet agak bengkok.
“Ciri khususnya hanya hidungnya saja yang betet. Kalau ciri fisiknya, tinggi sekitar 170 cm dan agak gemuk,” terang AKBP Sumaryono.

Sketsa wajah itu juga menunjukkan jika pelaku masih mengenakan helm. Sketsa itu juga menunjukkan jika pelaku berwajah oval dan tidak berkumis.Sebelumnya, jenazah Wiji ditemukan, Minggu (17/8/2014) sekitar pukul 11.00 Wib, oleh anggota Polsek Sawahan, Brigadir Ritonga.

Pos polisi tersebut memang sedang tidak dipergunakan karena dalam proses renovasi. Tidak ditemukan identitas pada jenazah tersebut. Namun ditemukan kwitansi dari sebuah toko emas yang tertulis atas nama Wiji. Selain itu ditemukan pula emas batangan seharga Rp 48.750.000 (seperti tertulis dalam kwitansi), serta dua buah handphone.

Wiji berangkat dari toko emas tempatnya bekerja pada Sabtu (16/8/2014). Pada malam hari, saksi sempat melihat Wiji dihentikan seseorang berpenampilan polisi di tengah Jalan Arjuno.

Kemudian, pria asal Kediri ini dibawa ke pos polisi. Esoknya, Minggu (17/8/2014) sekira pukul 11.00 Wib, ia ditemukan tewas dengan luka di bagian pelipis kanan dan dada.  (gus)

Related posts

KPK dorong Sektor Swasta Terapkan Manajemen Antikorupsi

Tak Boleh Dobel Terima Bantuan, Wali Kota Eri Jelaskan Soal Pelaksanaan Pemberian Bantuan

kornus

Demi Kelancaran MotoGP Mandalika, PLN Datangkan Genset dari Papua