Surabaya (KN) – Polda Jatum menerjunkan tim khusus untuk melakukan pengusutan peristiwa yang menewaskan seorang suporter Persebaya saat pertandungan lanjutan kompetisi melawan Persija di Gelora 10 November, Surabaya, Minggu (3/6).“Tadi pagi tim itu dibentuk. Dalam Tim yang mencakup seluruh kesatuan di Polda Jatim ini sudah bekerja mulai hari ini,” terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib, Senin (4/6).
Kombes Pol Hilman Thayib menjelaskan, tim penyelidik bentukan Polda ini juga melibatkan beberapa personel dari Polrestabes Surabaya. Dimana tim ini akan menilai apakah tindakan polisi yang menjaga laga Persebaya 1927 vs Persija, Minngu (3/6) kemarin itu sudah sesuai Standart Operational Prosedure (SOP) atau tidak. “Pada intinya kita akan mengusut insiden itu dimulai dengan SOP penjagaannya. Hasilnya kita tunggu tim itu saja,” je;asnya.
Kabid Humas Polda Jatim juga memaparkan, dalam berbagai pertandingan, polisi wajib menjaga stabilitas keamanan dengan berbagai cara. Mulai dari sterilisasi lapangan dan stadion dari benda-benda asing seperti petasan, kayu, batu atau botol kaca. Selain itu para penonton atau siapa pun orang yang masuk ke dalam stadion juga wajib diperiksa. “Jangan sampai mereka membawa benda-benda asing yang dapat mengacaukan pertandingan,” terang Hilman.
Tak hanya itu, saat pertandingan berlangsung pun, polisi wajib membaur dengan para suporter. Namun kegiatan ini lebih banyak dilakukan oleh para polisi berpakaian preman. “Juga dengan orang-orang yang ada dalam pertandingan itu, seperti wasit, pemain, serta panitia. Jangan sampai mereka yang memprovokasi para suporternya hingga timbul kericuhan,” jelas Hilman.
Sementara bila terjadi kericuhan, polisi pun tak diperbolehkan mengeluarkan senjatanya. “Sebisa mungkin lebih ke cara persuasif atau kekeluargaan,” terangnya.
Lantas, bagaimana dengan insiden dalam laga Persebaya 1927 vs Persija kemarin? Dimana polisi menembakan gas air? “Untuk itu kita bentuk tim ini guna mencari kebenarannya. Tunggu kesimpulan tim saja,” tandasnya. (wan)