PGN dan Surge telah menandatangani Nota Kesepahaman terkait Kerja Sama Pengembangan Jaringan Pipa Gas dan Penyediaan Layanan ICT untuk Sektor Rumah Tangga dan Komersial, yang dilakukan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan Presiden Direktur Surge Yune Marketatmo.
“Kerja sama ini menjadi bagian dari solusi PGN yang terjangkau dan modern dalam memanfaatkan gas bumi sebagai energi sehari-hari. Gas bumi atau Gaskita yang disalurkan ke rumah-rumah pelanggan yang tersedia 24 jam akan dilengkapi dengan layanan tambahan internet yang bermanfaat bagi pelanggan,” ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.19/12
Kerja sama tersebut menargetkan penyediaan layanan bundling jaringan gas sekaligus internet bagi 2,5 juta rumah tangga di Pulau Jawa dengan harga yang terjangkau.
“Dengan kerja sama ini diharapkan akan mempercepat penetrasi serta distribusi jaringan gas beserta internet yang lebih merata,” sebutnya.
Saat ini, telah terdapat 835 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga dan pemerintah telah menetapkan target pengembangan jaringan gas rumah tangga pada 2024 meningkat menjadi sebanyak 2,5 juta sambungan.
“Penambahan paket internet ini diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk beralih menggunakan gas bumi,” tambah Rosa.
Sementara itu, Presiden Direktur Surge Yune Marketatmo menambahkan pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penyediaan jaringan gas rumah tangga yang menjangkau 2,5 juta rumah tangga.
“Kerja sama ini juga memberikan nilai tambah yang tinggi melalui peningkatan konektivitas yang andal dan terjangkau yang akan berkontribusi pada peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia,” ujarnya.
Kerja sama PGN dan Surge akan mendukung pemerintah dalam mendorong pemanfaatan gas bumi melalui jargas di dalam negeri.
Program jargas dapat membantu mengurangi impor LPG sebesar 83,5 juta kg per tahun dan menghemat biaya subsidi energi pemerintah sebesar Rp474 miliar per tahun yang dihitung dari jumlah pelanggan jargas eksisting.
“Manfaat pengurangan impor LPG dan biaya subsidi energi akan semakin besar seiring dengan bertambahnya jumlah sambungan rumah tangga,” jelas Rosa.( an/wan)