Madura (KN) – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (6/12/2013) pagi meresmikan sarana dan prasarana pendidikan di Universitas Trunojoyo Madura. Gedung sarana dan prasarana yang diresmikan itu diantaranya pusat layanan dan administrasi universitas Gedung Graha Utama, enam unit gedung perkuliahan bersama, lima unit gedung asrama mahasiswa, Gedung Sebaguna Cakra, bangunan Masjis Nurul Rahman dan Gedung Laboratorium Soft Skill.
Presiden SBY dalam sambutannya mengatakan, pemerintah terus mendukung pembangunan sumber daya manusia Madura. Sejak 2007, pemerintah telah mengalokasikan Rp 514 miliar untuk Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Untuk itu, ia mengharapkan, UTM di masa depan dapat menjadi salah satu universitas terbaik di Indonesia, bahkan menjadi universitas kelas dunia. “Bila universitas lain bisa, Universitas Trunojoyo Madura juga bisa,” harapnya.
Selain itu, Presiden juga meminta agar UTM mendirikan Pusat Kajian Madura. Dalam hal ini, pemerintah akan memberikan mengalokasi dana sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunannya melalui program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak itu saja, Presiden juga mengharapkan agar memperluas cakupan beasiswa untuk masyarakat miskin. “Madura merupakan salah satu daerah prioritas dalam percepatan dan perluasan pembangunan,” paparnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh mengatakan, mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk pembangunan Madura itu sangat penting.
Rektor UTM Ariffin MS mengatakan, minat masyarakat untuk masuk ke UTM cukup tinggi. Dari daya tampung universitas sebesar 3.400 mahasiswa baru, minat masyarakat untuk masuk ke UTM mencapai 36.000 orang. Untuk menampung lebih banyak mahasiswa, kampus UTM yang luasnya hanya 30 ha perlu diperluas.
“Kami berharap kampus ini akan semakin maju pesat bukan hanya secara kuantitas tapi juga secara kualitas. Selain itu, kami berharap agar pemerintah tetap bersedia membantu kami untuk perluasan universitas karena kami membutuhkan lahan ideal untuk pengembangan universitas 50-100 ha, sementara lahan yang sudah ada hanya 30 ha,” tuturnya. (rif)