KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Persoalan Pupuk hingga Dana Hibah Jadi Aspirasi Serius yang Diterima Drs. H. Imam Makruf Saat Reses III di Madiun

Anggota DPRD Jawa Timur, Drs. H. Imam Makruf saat menggelar Reses III Tahun 2021 di Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Sabtu (30/1/2021).

Madiun (MediaKoranNusantara.com) –  Anggota DPRD Jawa Timur, Drs. H. Imam Makruf turun ke Daerah Pemilihan Jatim XI (Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun) untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Agenda turun langsung ke masyarakat ini sebagai bagian dari kegiatan Reses III Tahun 2021.
Dalam Reses kali ini, Imam Makruf mengatakan, bahwa persoalan pupuk masih menjadi permasalahan yang ditemuinya saat turun ke masyarakat. Mulai dari langkahnya pupuk, tidak adanya pupuk subsidi, hingga hasil tanam yang murah.

“Menurut saya ini harus menjadi perhatian betul buat Gubernur, bahwa kita turun di bawah, mayoritas semua warga masyarakat mengeluhkan persoalan itu,” kata Imam Makruf saat ditemui usai kegiatan Reses III Tahun 2021 di Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Sabtu (30/1/2021).

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini berpandangan, bahwa permasalahan pupuk yang dialami masyarakat, khususnya para petani, sudah seharusnya untuk dikaji dan dicarikan solusi bersama. Baik oleh jajaran legislatif, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim maupun instansi atau stakeholder terkait.

“Ini betul-betul yang harus dikaji, harus menjadi perhatian semua anggota legislatif sebagai wakil rakyat, gubernur, semua stakeholder yang ada harus memperhatikan keresahan-keresahan yang dialami masyarakat,” tegas Gus Makruf sapaan lekatnya.

Terlebih pula, Gus Makruf menilai, di masa pandemi Covid-19 sekarang, banyak masyarakat yang terdampak baik secara kesehatan maupun ekonomi. Tak terkecuali para petani yang mengalami masalah persoalan pupuk hingga hasil tanam yang murah.

“Nah, ini harus menjadi perhatian semua wakil rakyat. Harus kita kaji bersama, juga harus menjadi perhatian gubernur. Semua reses yang saya datangi, dia (masyarakat) mengeluhkan persoalan-persoalan semacam itu,” ungkap dia

Di samping masalah pupuk, Gus Makruf juga mengaku menerima keluhan masyarakat terkait persoalan dana hibah dari Pemprov Jatim. Masyarakat mengaku, saat ini dana hibah dari provinsi tidak bisa lagi masuk ke desa-desa. Tanpa terkecuali dana hibah untuk Kelompok Petani (Poktan) dan Kelompok Masyarakat (Pokmas).

“Sekarang dana hibah tidak bisa masuk ke desa-desa. Poktan, Pokmas itu tidak bisa masuk,” ungkap anggota DPRD Jatim dari Dapil Jatim XI ini.

Gus Makruf pun sangat menyayangkan kondisi tersebut. Karena alasan adanya Alokasi Dana Desa (ADD), sekarang ini dana hibah dari provinsi tidak lagi bisa turun ke desa-desa.

“Ketika wakil rakyat turun ke desa tidak bisa mencarikan solusi persoalan masyarakat, jalan desa rusak, jalan pertanian rusak, kemudian dana provinsi tidak bisa cair di daerah-daerah, itu terus bagaimana keadaan masyarakat,” jelas dia.

Karena itu, Gus Makruf pun mendorong Pemprov Jatim untuk memperhatikan aspirasi masyarakat terkait dana hibah tersebut. Ia berharap, meski sudah ada ADD, dana hibah dari provinsi tetap harus menyentuh ke desa-desa. “Ini juga harus menjadi perhatian, bahwa bagaimana dana hibah itu bisa menyentuh masyarakat,” tutur dia.

Apalagi, Gus Makruf bilang, dana desa yang bersumber dari APBN itu hanya sepersekian persen alokasinya untuk pembangunan infrastruktur. Sementara persoalan jalan di desa maupun jalan pertanian, kondisinya rusak parah.

“Dana desa tidak mencukupi, hanya berapa persen yang untuk infrastruktur. Nah, kalau kemudian tidak dibantu oleh dana hibah provinsi, ini bisa menjadi persoalan masyarakat,” tandasnya. (KN01)

 

Related posts

Polrestabes Surabaya Gelar Patroli Sahur Selama Ramadhan

kornus

Anggota Dewan Minta Dihub Menindak Tegas Taxi Bodong Yang Berkeliaran di Surabaya

kornus

Susunan Panitia Terbentuk, Mandalika Siap jadi Tuan Rumah MotoGP