Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Peluncuran uang baru edisi khusus atau Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) HUT RI ke 75 tahun mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Apalagi UPK Rp 75.000 ini memang dicetak terbatas hanya 75 juta lembar dan tidak akan dicetak lagi.Ini terlihat dari lebih dari 90 persen masyarakat yang mendaftar untuk mendapatkan uang baru melalui website https://pintar.bi.go.id datang untuk mengambil di 4 kantor Bank Indonesia di Jawa Timur, pada hari pertama penukaran.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan penukaran uang baru yang dilayani di masing-masing kantor perwakilan BI Jawa Timur, seperti BI Jatim di Surabaya, BI Jember, BI Kediri dan BI Malang, di hari pertama penukaran, Selasa (18/8/2020), tercatat hampir 150 pemesan datang mengambil di setiap kantor perwakilan.
“Kami memang membatasi penukaran hanya 150 orang setiap harinya dari tanggal 18 Agustus hingga 3 September mendatang. Ini kami lakukan karena kondisi pandemic Covid-19 yang memang belum selesai, sehingga protocol kesehatan tetap kami jaga,” ujar Difi A Johansyah dalam rilisnya, Rabu, (19/8/2020).
Dijelaskan, Difi, bahwa setelah masa penukaran uang secara terbatas di kantor-kantor perwakilan BI selesai, maka akan dilanjutkan dengan penukaran uang secara lebih luas dengan menggandeng 5 bank pemerintah dan swasta.
“Nanti di bulan Oktober 2020, tempat penukaran uang edisi khusus kemerdekaan RI ke 75 ini akan diperluas dengan menggandeng 5 bank, yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BCA dan CIMB Niaga,” tambahnya.
Jadi kata Difi, masyarakat tidak perlu kuatir untuk tidak mendapatkan uang baru edisi khusus ini karena jumlahnya cukup banyak. “Jumlah yang dicetak itu 75 juta lembar. Ini cukup banyak. Jadi masyarakat tidak perlu kuatir untuk tidak kebagian. Apalagi system yang dipakai adalah 1 KTP hanya bisa menukar 1 lembar saja,” tutur Difi.
Kata Difi, bahwa seandainya permintaan uang baru ini di Jawa Timur dirasa kurang, maka BI Jatim akan bisa melakukan sifting atau mengambil jatah dari daerah yang kurang diminati.
Sementara Kepala Grup Sistem Pembayaran & Pengedaran Uang Rupiah BI Jatim, Imam Subarkah menjelaskan, dari 150 pemesan melalui website di tiap kantor perwakilan BI di Jatim, tidak semua mengambilnya.
“Di Malang misalnya, dari 150 pendaftar, hanya 137 yang hadir mengambil. Di Jember, dari 150 yang mendaftar hanya 123 yang hadir mengambil. Sementara di Kediri dari 150 yang terdaftar, yang mengambil sebanyak 143,” ungkapnya.
Imam juga menegaskan bahwa secara system, maka masyarakat yang sudah memesan melalui webside tetapi tidak datang mengambil sesua jadwal waktunya, maka ia tidak bisa mengambilnya di hari lain, melainkan harus mendaftar lagi, jika masih ingin mendapatkan UPK ini.
“Perlu kami jelaskan disini, hingga hari ini, jumlah pemesan penukaran uang melalui webside ini sudah fully booked hingga 3 September 2020 mendatang, karena kami membatasi hanya 150 orang saja setiap harinya,” pungkas Imam. (KN05)