KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Penderita AIDS dI Jatim Capai 5.561 Orang

urabaya (KN) – Menurut data dari Dinas Kesehatan Jatim, terhitung sejak 1989 hingga Maret 2012 lalu, jumlah penderita AIDS di Jawa Timur mencapai 5.561 orang. Dari jumlah itu, hampir semuanya menyebar ke seluruh daerah. Artinya dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, tak ada daerah satupun yang terbebas dari AIDS.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Provinsi Jatim, Otto Bambang Wahyudi, Jumat (25/5) mengatakan, banyaknya penderita HIV dan AIDS yang cukup banyak di Jatim perlu ditanggulangi agar tak semkin menyebar dan meluas.

Terlebih, penderita HIV/AIDS biasanya baru menyadari telah terjangkit saat kondisinya telah parah. Belum lagi munculnya stigma sosial yang membuat penderita enggan terbuka. “Penyebaran HIV/AIDS ini perlu kita waspadai,” kata Otto.

Dengan semakin banyaknya potensi ancaman penyebaran, pihaknya berharap agar pemerintah daerah lebih meningkatkan kinerjanya. Misalnya dengan lebih intensif memberikan sosialisasi hidup sehat pada masyarakat, di antaranya dengan membiasakan menggunakan kondom saat berhubungan seks di luar pasangan yang sah.

Tidak itu saja. Dukungan dari lintas instansi, kata Otto, juga diperlukan. Namun, untuk lebih mengintegrasikan data informasi strategis terkait HIV dan AIDS di Jatim pihaknya pun kini telah memulai dengan menggelar sosialisasi serta pengumpulan data dari instansi di SKPD Pemprov Jatim.

Itu dilakukan, karena selama ini data terkait HIV/AIDS dari BPS, Bapeda, dan Dinas Kesehatan Jatim masih ada perbedaan. Kendati dengan parameter dan kepentingan yang berbeda, hal itu diharapkannya dapat terintegrasi agar aksi penanggulangannya dapat berjalan optimal.

Dengan data terintegrasi itu, pihaknya ingin ke depan dapat tersedia data dan informasi strategis yang diakses masyarakat terkait progress dan upaya yang telah dilakukan selama ini. Selain itu, data tersebut juga menjadi bahan pengambilan kebijakan pemerintah dan mampu menjadi masukan dapalam menyelesaikan masalah secara tepat, serta memicu munculnya inovasi terkait penaggulangan HIV dan AIDS.

Saat ini, lanjutnya, estimasi yang terinfeksi HIV dan AIDS ada sekitar 27.062 orang. Sedangkan yang terdata masih sekitar 11.061 penderita. Menurut asumsi KPA Jatim, masih ada sekitar 17.000 orang penderita HIV/AIDS yang belum terdeteksi. “Tugas kita masih banyak. Penanganannya tidak bisa dilakukan oleh perseorangan maupun lembaga. Harus dengan semua jajaran,” katanya.

KPA Jatim telah merumuskan tiga progam. Pertama, orang yang sehat jangan sampai terinfeksi, caranya dengan memberi pemahaman kepada masyarakat agar menjauhi perbuatan yang bisa menjurus pada HIV/AIDS.

Kedua, orang yang sudah terinfeksi diusahakan tidak masuk stadium AIDS. Ketiga, orang yang sudah terkena AIDS, harus diperpanjang harapan hidupnya, yaitu dengan cara diberi perhatian dan pengobatan secara berkelanjutan. “Tiga hal ini yang saat ini menjadi fokus kita,” ujarnya.

Untuk melindungi kaum ibu agar tidak ikut terinfeksi HIV/AIDS, KPA Jatim telah membuat program penanganan secara menyeluruh. Artinya, program yang dilaksanakan sasaran utamanya pada orang berisiko tinggi seperti para suami, PSK, waria, gay, dan pecandu narkoba melalui media jarum suntik.

“Banyak kasus menunjukkan, umumnya suami yang menularkan virus kepada istrinya tidak mengetahui akan penyakit yang dideritanya. Karena itu, jika sudah terdeteksi, harus diberi pemahaman agar tidak menularkan kepada yang lain,” katanya. (rif)

Related posts

Panglima TNI Dampingi Presiden RI Resmikan Bandar Udara Ewer

kornus

BKOW Jatim : PIVERI Harus Ikut Berdayakan Wanita

kornus

Pemkot Sejahterahkan Warga di Eks Lokalisasi Melalui Pembinaan dan Pemberdayaan Eknomi

kornus