KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Pemprov Jatim Turunkan Tim Reaksi Cepat Atasi Tanah Longsor dan Banjir Nganjuk

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) di lokasi terjadinya tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Nganjuk. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh TRC Pemprov Jatim, antara lain mendistribusikan peralatan dan logistik bencana alam seperti Alkom dan APD. Selain itu, juga mengirimkan bantuan berupa makanan anak sebanyak 200 paket, matras sebanyak 200 lembar, kasur sebanyak 200 lembar, kids ware sebanyak 50 paket, makanan siap saji sebanyak 120 paket, dan selimut sebanyak 50 lembar.

“Pemprov Jatim masih terus mengatasi bencana longsor ini. Semua kemampuan kita kerahkan untuk mengatasinya. Baik Pemprov maupun Pemkab Nganjuk masih terus menjalin komunikasi untuk mengatasi bencana ini,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Senin (15/2/2021).‎‎

Bencana tanah longsor tersebut berawal dari hujan dengan Intensitas sedang hingga tinggi pada pukul 15.00 -19.00 WIB. Hal ini mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos pada Pkl. 18.00 WIB. Lokasi longsor berada di dekat retakan pada tahun sebelumnya.

Dari data BPBD Provinsi Jawa Timur, hingga kini longsor telah menimbulkan 14 korban luka ringan yang sudah dalam penanganan Puskesmas Ngetos. Selain itu terdapat dua (2) orang hilang diketemukan selamat dengan kondisi luka -luka pada kaki, dan dua (2) Korban yang hilang dalam keadaan meninggal dunia. Namun hingga saat ini masih ada 16 korban yang hilang masih dalam proses pencarian.

“Longsor ini juga telah menimbulkan kerugian berupa rumah dalam kondisi rusak berat sebanyak 8 unit. Dan saat ini sebanyak 100 orang dewasa dan 41 anak mengungsi di halaman rumah dan joglo Kepala Desa Ngetos,” katanya.

Sementara untuk bencana banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas sangat tinggi di tiga kecamatan, yakni tiga Kecamatan tengah kota yakni Kecamatan Berbek, Kecamatan Nganjuk, dan Kecamatan Loceret. Hal ini mengakibatkan Air Sungai Kuncir meluap di beberapa wilayah pada pukul 18.30 WIB.

Namun saat ini beberapa wilayah di Kecamatan Berbek dan Kecamatan Loceret sudah mulai berangsur surut dan tidak menimbulkan korban. Sebelumnya, hampir semua wilayah di kecamatan tersebut kondisi ketinggian airnya antara 40 – 80 cm dan sudah memasuki rumah warga. Akibat banjir ini sebanyak 41 orang dewasa dan 11 balita diungsikan di  SMP 1 Nganjuk dan Gedung KWARCAB Nganjuk. (KN04)

 

Related posts

Tinjau Kampung Wisata Tenun di Kediri, Gubernur Apresiasi Anak Muda Teruskan Tradisi Tenun Ikat

kornus

Pemda Harus Bisa Menjamin Instrumen Pemilu di Daerahnya Bisa Terpenuhi

kornus

Perusahaan listrik nunggak utang Rp48 miliar disidang di Surabaya