Surabaya (KN) – Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, DR H rasiyo mengatakan, Sejak 2009 hingga 2012 ini atau hampir empat tahun berjalan, Pemprov Jatim bersama Kodam V Brawijaya telah mampu merenovasi sebanyak 60 ribu unit rumah tidak layak huni (RTLH). Kini, Pemprov mulai menargetkan penambahan renovasi sebanyak 20 ribu RTLH di 2013 mendatang.“Jumlah RTLH di Jatim secara keseluruhan mencapai 324 ribu unit tersebar di seluruh 38 Kabupaten/Kota. Dari jumlah tersebut, Yang telah dibantu baru sebanyak 60 ribu dan tahun depan ditambah lagi 20 ribu. Semuanya dilakukan secara bertahap,” ujar Rasiyo saat ditemui di Surabaya, (31/10).
Sejak dimulai pada 2009, Pemprov telah mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk mereneovasi 20 ribu unit RTLH. Saat itu sasarannya adalah rumah yang berada di Jember, Sampang, pamekasan, Bondowoso, pacitan, Probolinggo, Situbondo, Sumenep, Bangkalan, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Pasuruan, Lumajang, dan Banyuwangi.
Di 2010, total dana yang dikeluarkan sebanyak Rp 75 miliar untuk renovasi 15 ribu unit RTLH. Saat itu Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran yakni Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Nganjuk, Lamongan, Gresik, Kota Madiun, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek, Tuban, Bojonegoro, Bondowoso, dan Situbondo.
Memasuki tahun 2011 jumlah dana yang dikeularkan sama seperti 2010, yakni sebanyak Rp 75 miliar untuk renovasi 15 ribu unit RTLH. Adapun RTLH sasaran yang menjadi perhatian saat itu, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Situbondo, Malang, Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Pacitan, Lumajang, Madiun, Magetan, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik.
Sedangkan tahun ini, anggaran yang disediakan lebih sedikit, yakni Rp 50 miliar unutk renovasi 10 ribu RTLH. Untuk sasaran tahun 2012 ini, yakni Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Sumenep, Mojokerto, dan Kabupaten/Kota Pasuruan.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo menargetkan, 100 ribu renovasi RTLH di Jatim dipastikan dapat selesai akhir 2013. Namun, jika ternyata tidak memenuhi target itu maka pembangunan tetap dilaksanakan hingga 2014 mendatang.
“Masyarakat kita, masih banyak yang menempati rumah tidak layak huni, karena itu, negara harus hadir, untuk memberikan solusi. Maka tidak boleh, jika ada dana APBN maupun APBD yang tidak diperuntukkan bagi rakyat. Karena rakyat kita masih banyak kekurangan, “ ungkapnya.
Dengan keberhasilan pembangunan RTLH ini, lanjut Rasiyo, dapat memberikan motivasi kepada pemerintah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan koordinasi dalam penyediaan rumah yang layak. Karena dengan adanya koordinasi yang baik dengan segala pihak, target pembangunan RTLH akan cepat terealisasi.
Dari 324 ribu RTLH di Jatim, pemprov hanya menargetkan renovasi sebanyak sepertiganya saja atau sekitar 100 ribu RTLH. Sementara sisanya akan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah masing-masing dibantu dana dari pusat.
Untuk pengerjaannya dilaksanakan melalui Operasi Bhakti TNI yang melibatkan personel Kodim-Kodim wilayah Kodam V/Brawijaya beserta jajarannya, dengan dibantu warga masyarakat. Sementara, sasarannya diprioritaskan pada perbaikan rumah penduduk yang dipandang tidak layak huni, masyarakat yang kurang mampu pada daerah-daerah miskin, pedesaan dan perkotaan maupun daerah kumuh, berdasarkan data dan fakta di lapangan, yang telah disurvei secara terpadu oleh Bappeprov, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi, Bappekab, BPMP Provinsi serta Pemkab/Pemkot setempat. (rif)