KORAN NUSANTARA
ekbis indeks Jatim

Pemprov Jatim Kembangkan Kopi Arabika Hingga 2.000 Hektar

Surabaya (KN) – Tahun ini Pemprov Jatim melalui Dinas Perkebunan Jatim menargetkan pengembangan kopi Arabika dengan menanam sebanyak dua juta bibit baru. Pengembangan itu dilakukan di enam daerah di Jawa Timur yang memiliki dataran tinggi di atas 800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), yakni Situbondo, Bondowoso, dan Jember masing-masing seluas 500 hektar, Kab Malang 300 hektar, serta Lumajang dan Kab Probolinggo masing-masing 100 hektar.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jatim, Ir Moch Samsul Arifin MMA, Kamis (23/8) mengatakan, pengembangan produksi kopi Arabika diupayakan hingga mencapai 2.000 hektar. Pengembangan kopi arabika  juga mendapat rekomendasi dari Gubernur Jatim Soekarwo untuk ditingkatkan lebih besar lagi, karena permintaan pasar yang masih cukup tinggi.

Selama ini produksi kopi arabika di Jatim masih sangat terbatas. Sementara pasar untuk distribusinya masih terbuka lebar dan bisa diekspor ke luar negeri. Namun, pengembangan kopi arabika yang cukup sulit, karena harus memenuhi persyaratan teknis yakni di atas lahan dengan ketinggian diatas 800 mdpl.

Ia menuturkan, permintaan kopi arabika yang harganya tergolong lebih mahal dari pada kopi robusta ini masih cukup tinggi, sehingga potensi pengembangannya kini tetap akan diupayakan. Produksi kopi arabika Indonesia kini sudah menjadi terbesar ke tiga di dunia, setelah Colombia salah satu negara produsen kopi arabika jatuh. Kini peringkat pertama dan kedua masih diduduki Brazil dan Vietnam.
Untuk luas areal tanam kopi di Jatim hingga 2010 tercatat seluas 2010 seluas 95.266 ha. Adapun hasil produksinya mencapai 56.200 ton dengan produktivitas rata-rata 798 kg/ha/tahun. Dari luas tersebut, untuk kopi jenis robusta tercatat seluas 79.316 ha dan kopi arabika 15.950, dengan produksi masing-masing 48.744 ton dan 7.456 ton biji ose kering.

Untuk produksi kopi Arabika, PT Perkebunan Nusantara (PTPN ) XII juga terus gencar mengembangkan produksinya yang kini terus diincar oleh pasar luar negeri. Dengan kualitas yang sangat bagus, peluang ekspor pun makin meningkat. Misalnya ekspor produk kopi Arabika ditujukan ke pasar Amerika kini jumlahnya mencapai 56 persen. Sedangkan pasar besar lain seperti Eropa mencapai 40 persen. (ms)

Related posts

TNI dan Kejaksaan Agung RI Sinergikan Penegakan Hukum Koneksitas

kornus

Kementerian ESDM menonaktifkan fitur ekspor 29 perusahaan batu bara

Kejati Jatim Tetapkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Pengadaan Pupuk Rp 10 Miliar

kornus