KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks Jatim

Pemprov Jatim Gandeng PT Debindo Gelar Pameran Batik, Wagub Emil Minta Perajin Tingkatkan Kapasitas dan Kreativitas

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – PT Debindo Mitra Tama bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali menggelar Batik, Bordir dan Aksesoris Fair 2022 yang ke-17. Pameran ini dibuka mulai tanggal 2 hingga 6 Maret 2022 sejak pukul 10.00 – 21.30 WIB di Atrium Mall, Grand City Surabaya.

Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Elestianto Dardak meminta perajin batik, bordir dam aksesoris meningkatkan kapasitas dan Kreativitas, sehingga mampu menyesuaikan tren yang diminati saat ini.

“Menjadi perajin itu bukanlah sesuatu yang statik tetapi dinamis karena karus meningkatkan kapasitas, Kreativitas menyesuaikan dengan tren yang diminati saat ini sehingga bisa menghasilkan produk yang diminati bukan hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara,” ujar Wagub pada Pembukaan Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair 2022 di Grand City Surabaya, Kamis (3/3/2022).

Dikatakan Wagub Emil, kesejahteraan harus diperoleh para perajin, sehingga tidak ada lagi pemikiran kalau anak perajin harus sekolah tinggi, dapat ijazah sehingga bisa bekerja diperusahaan besar. “Dulu melihat susahnya pemasaran produk membuat para perajin tidak ingin anaknya jadi seperti dirinya, mereka mau anaknya sekolah tinggi untuk bisa bekerja di perusahaan besar,’ katanya.

Dengan berkembangnya teknologi informasi, saat ini pemasaran dan promosi hasil kerajinan tidak harus dilakukan secara konvensional, tetapi bisa melalui internet atau media sosial, sehingga perajin bisa dengan luas memasarkan karyanya.”Dengan teknologi informasi perajin bisa melihat tren dunia fashion saat ini sehingga tidak ketinggalan,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, yang menjadi tantangan saat ini, bagaimana kerajinan bisa lebih mensejahterakan keluarga. “Salah satu solusinya memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang punya hoby dan ingin produktif berkarya, sehingga bisa menambah perekonomian rumah tangga,” ujarnya.

Sementara menanggapi usia 17 tahun Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair yang diselenggarakan Dekranasda Jatim, Wagub menilai sangat bagus karena menjadi agenda tahunan.

“Jadi kalau17 tahun, ini sudah jadi agenda tetap, walaupun karena ada covid-19, maka sejak tahun 2020 tidak lagi diselenggarakan di tempat yang besar, tetapi di pusat perbelanjaan dari biasa bisa 150 stan menjadi 84 stan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi industri sekarang ini adalah regenerasi pengrajin. Mengingat, kebanyakan pengrajin lebih memilih anak-anaknya bekerja kantoran.

“Ini paradigma yang salah. Justru sekarang yang penting itu adalah kreativitas. Mengingat hampir semua tugas kantoran sekarang sudah bisa digantikan oleh software,” ucapnya.

Arumi mengatakan, industri kerajinan merupakan bidang profesional yang bersifat dinamis. Di mana, setiap orang harus terus menjadi long life learner yang dapat mengembangkan kapasitas dan harus terus bisa meningkatkan adaptabilitas terhadap tren-tren yang berkembang di Indonesia.

“Maka sebenarnya anak-anak muda bisa dengan bangga terjun di dalam industri ini. Karena sektor ini butuh kreativitas dan pengetahuan akan teknologi untuk pemasaran dan promosi. Jadi saya pikir, anggapan kalau generasi muda tidak bisa jadi pengrajin sudah tidak relevan lagi,” tutupnya.

Selain itu, istri Wagub Emil itu turut menerangkan bahwa sudah sepatutnya industri kerajinan mendapatkan perhatian khusus. Sebab, produk kerajinan adalah penyumbang ekonomi yang sangat penting bagi Jawa Timur.

“Dan karena Jawa Timur adalah penyumbang terbesar kedua untuk perekonomian di Indonesia, peran dari batik dan aksesoris ini menjadi sangat vital. Maka, kita memang harus memberikan perhatian ekstra ke sektor ini agar perekonomian kita bisa tetap stabil,” tutupnya. (KN01)

Related posts

Armed 12/Kostrad Latih Kordinasi Kesisteman dalam Latihan Tingkat Seksi

kornus

Pembagian BLT-DD Tahap I, Jatim Tempati Posisi Teratas Jumlah Desa Penerima Penyaluran Bantuan

kornus

Menko Polhukam: Kebijakan PPKM untuk Tekan Kasus Covid-19

kornus