Surabaya (KN) – Pemkot Surabaya pada 2014 merencanakan akan membangun sejumlah proyek prestisius.Tak tanggung-tanggung, anggaran miliaran rupiah disiapkan dari APBD 2013, 2014, dan 2015 untuk mewujudkan proyek tahun jamak (multiyears) tersebut.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, proyek “mercusuar” yang akan dibangun pertamakali adalah jembatan di atas pantai di wilayah Kenjeran. Jembatan sepanjang 3 kilometer ini akan dibangun mulai 2014, setelah lelang proyek ditargetkan kelar 2013 ini.
“Jembatan ini dibangun di atas pantai, menghubungkan THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran dengan jalan di depan SD Muhammadiyah Kenjeran. Anggaran total yang diperlukan Rp200 miliar,” kata Tri Rismaharini, Senin (23/9/2013).
Menurut Risma sapaan akrab walikota Surabaya ini, proyek jembatan ini akan terkoneksi dengan jalan lingkar luar timur kota yang juga akan dibangun pemkot. Jembatan ini juga akan terintegrasi dengan akses Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) serta tol Juanda.
“Jembatan ini akan memiliki enam jalur. Jembatan akan dipadu dengan air mancur. Jembatan bisa memancarkan air mancur yang langsung jatuh ke pantai. Lampu hias warna-warni yang bisa mengikuti irama musik juga menjadi pelengkap jembatan,” tutur Risma kepada wartawan di ruang kerjanya.
“Ini bagian menghidupkan wisata dikawasan Kenjeran. Sebab, keberadaan jembatan akan dipadu dengan sentra ikan Bulak,” jelasnya.
Keberadaan kampung nelayan di Kenjeran juga akan “dijual” menjadi obyek wisata tersendiri. Kampung ini akan bisa dinikmati bagi mereka yang melintasi jembatan yang pengerjaannya akan dituntaskan selama dua tahun, sejak 2014.
“Pemkot juga akan membangun underpass Jl Mayjend Sungkono. Pengerjaan underpass ini baru akan dimulai pada 2015. Lelangnya baru dilaksanakan 2014. Anggarannya belum ditentukan. Yang pasti semuanya terangkum dalam proyek multiyears,” paparnya.
Risma menambahkan, program ini bagian proyek menjadikan sarana infrastruktur publik yang lebih baik untuk Surabaya. Selain rencana proyek sarana transportasi massal, seperti monorel maupun trem.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto menyebut dewan baru mengetahui adanya rencana proyek tersebut. “Proyek jembatan di atas pantai itu tadi (Senin, 23/9/2013), baru dibahas dalam rapat Banmus (Badan Musyawarah) dan Banggar (Badan Anggaran),” kata Herlina.
Politisi Partai Demokrat III ini menunggu paparan pemkot soal DED maupun FS atas rencana proyek tersebut. “Sejauh ini pemkot belum memaparkan ke kami soal proyek tersebut,” kata anggota dewan alumni S2 Fakultas Psikologi Untag Surabaya ini.
Dia menunggu paparan detail dari pemkot, lantaran rencana proyek ini baru disampaikan menjelang berakhirnya rapat Banmus serta Banggar. Herlina juga menengarai ada kesan “pemaksaan” untuk memuluskan proyek tersebut.
Kendati demikian, kata Herlina, pihaknya masih menunggu penjelasan dari pemkot. “Memang harus multiyears karena pengerjaannya lama dan anggaran yang diperlukan juga cukup besar. Sebagai pembelajaran ke depan, sebaiknya proyek multiyears pembahasannya diawal, seperti pembahasan anggaran yang lain. Selama ini,proyek-proyek multiyears selalu memunculkan kesan serampangan,” pungkas Herlina. ( anto)
Foto : Ilustrasi Pantai Kenjeran