Surabaya (KN) – Setelah melalui perjuangan yang panjang sejak era Walikota Bambang DH, akhirnya polemik soal pengeloaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) kemungkinan besar akan jatuh ketangan Pemkot Surabaya sebagai pemilik asset, karena pengelola sebelumnya telah dianggap gagal dan haknya telah dicabut.Tentu saja perkembangan ini sangat disambut baik oleh pemkot maupun DPRD Surabaya dalam upayanya mengembalikan asset-asetnya yang selama ini dikuasi oleh pihak ketiga. Hal ini dibuktikan oleh surat Kemenhut tanggal 2 Nov 2011 yang mengabulkan permohonan Pemkot Surabaya untuk menjadi pengelola KBS meski harus memperbaharui dan melengkapi porposalnya dengan jangka waktu tiga bulan sejak surat diturunkan.
Seperti yang dikatakan Baktiono Ketua komisi D DPRD Surabaya bahwa dirinya akan memberikan support kepada eksekutif untuk mendapatkan hak pengelolaan KBS yang memang menjadi asset Pemkot Surabaya.
“dengan terbitnya surat Kemenhut tanggal 2 Nov 2011 ini, artinya pihak kementrian telah mengakui bahwa beberapa pengelola yang selama ini ditunjuk memberikan hasil yang tidak memuaskan, Saya yakin dengan system manajeman Pemkot tidak diragukan lagi untuk bisa mengelola KBS yang lebih baik” kata Baktiono.
Baktiono juga berharap agar pemkot segera melakukan langkah-langkah strategis atas permintaan Kementrian Kehutanan, agar segera mendapat kepercayaan untuk mengelola KBS, karena sesuai surat Kementrian Kehutanan RI no s.560/Menhut-IV/2011 tanggal 2 November 2011 dan no 522.53/3781/438.7.1/2011 perihal pengelolaan kebun binatang Surabaya menyebutkan bahwa telah menerbitkan SK no 471/Menhut-IV/2010 tentang pencabutan keputusan Dirjen perlidungan hutan dan pelestarian alam No 13/ Kpts/Dj-IV/2002 tanggal 30 Juli 2002 soal pengakuan pengelolaan kebun binatang Surabaya sebagai lembaga konservasi eksitu satwa liar.
“Dengan demikian diharapkan pemkot dapat memanfaatkan waktu 3 bulan untuk melakukan persiapan dan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait termasuk para investor yang akan dilibatkan, kemudian membuat proposal baru dengan beberapa kelengkapan yang dibutuhkan oleh pihak kementrian” papar Baktiono penuh optimis.
Disinggung soal keberadaan satwa di KBS yang kini sangat memprihatinkan, Baktiono menjamin bahwa setelah pengelolaannya secara difinitif jatuh kepada pemkot Surabaya maka situasi dan kondisinya akan diperbaiki. “Soal keberadaan satwa di KBS tentu nantinya tidak akan mengkhawatirkan lagi, termasuk ragam satwanya, karena selam ini juga sudah terjalin kerjasama dengan luar negeri menyangkut pertukaran satwa”
Politisi PDIP ini juga beharap agar kedepan KBS dapat menyajikan beberapa tambahan atraksi satwa seperti di taman safari. “Beberapa hal memang perlu ditingkatkan mulai jenis satwa, memperbanyak atraksi seperti yang disajikan di taman safari, hanya saja KBS tidak akan menyamai taman safari dengan melepas beberapa satwa didalam areanya” pungkasnya. (anto)