KORAN NUSANTARA
indeks Lapsus Surabaya

Pemkot Ingkar Janji, Warga Ancam Tutup Akses MERR II C

Surabaya (KN) – Warga RW IX Perumahan Wisma Kedung Asem Indah kecewa dengan Pemkot Surabaya yang telah menjanjikan akan memfasilitasi dengan pelaksana pembangunan MERR II C yang melintas di wilayahnya. Warga yang hanya minta kompensasi pembangunan fisik pengganti pos kamling di ujung jalan masuk perumashan, bundaran taman di pintu keluar perumahan, tiang penerangan jalan dan lapangan voly aset warga yang terkena gusur pembangunan jalan MERR II C, sampai saat ini hanya mendapat janji saja.

Bahkan saat hal itu dikonfirmasi ke Pemkot Surabaya, dua dinas yang mengurusinya, tak merespon. Bahkan Kepala Duinas PU Bina Marga dan Pematusan Ir Ernawati dan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Runag Ir Sri Mulyono terkesan cuci tangan. Padahal, janji kompensasi pembangunan fisik pengganti aset warga tersebut diucapkan sendiri oleh Sri Mulyono saat maasih menjabat Kadis PU BinaMarga dihadapan puluhan perwakilan warga RW IX diruang rapat kantornya.

Karena itu, warga berniat meluruk Pemkot untuk menagih janjinya. Disampaikan Antok, salah satu pengurus RW IX, dirinya sudah menanyakan masalah kompensasi itu ke Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Sri Mulyono serta Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, namun tak anda jawaban memuaskan.

Rupanya mereka lupa kalau warga RW XI telah mati-matian membantu Pemerintah Kota melancarkan proyek MERR tersebut dengan iklas menolak ganti rugi miliyaran rupiah fasilitas umum jalan di lingkungan perumahan mereka yang terkena MERR II C itu. Karena warga tahu bahwa jalan di lingkungan perumahan mereka itu adalah merupakan fasum jalan yang tidak boleh diberikan ganti rugi.

” Kalau saya bersama warga tidak protes rencana adanya ganti rugi fasum jalan itu, berapa uang negara yang hilang, kalau tidak percaya silahkan tanya pada pak  Sri Mulyono,” kata Anto

Mewakili warga RW IX Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Jumat (23/9), Anto menemui Kepala DCKTR Ir Sri Mulyono dan Kadis PU Bina Marhga dan Pematusan Ir Ernawati untuk menanyakan kompensasi fisik yang pernah dijanjikan. Namun dalam pertemuan itu Sri Mulyono dan Ernawati terkesan cuci tangan.

“Saya malah dijanjikan untuk menunggu, karena masalah itu akan dibicarakan kepada pimpinan proyek (Pimpro) MERR II C, Safril Rebono dari Dinas PU Provinsi. Jawaban itu sudah sejak lama saya dapatkan, tapi belum juga ada realisasi. Warga mengancam, jika kompensasi terhadap kampung kami tak diwujudkan, maka warga akan ramai-ramai mendatangi Dinas PU Bina Marga dan DCKTR dan menutup akses pembangunan itu,” jelas Antok.

Warga juga minta Pemkot menutup sementara akses jalan yang menghubungkan perumahan Podok Nirwana ke Wisma Kedung Asem Indah itu karena jalan itu dinilai masih belum jadi jalan umum. Sebab, pembangunan MERR yang melintasi perumahan itu baru saja dimulai pembangunanya, mestinya jalan yang menghubungkan antara perumahan Pondok Nirwana ke Wisma Kedung Asem Indah itu tidak sebelum pembangnanya selesai. ” Warga sangat terganggu dengan dibukanya jalan tembus itu, selain jalan di perumahan itu tambah rusak parah, lalulintasnya semprawut dan mengganggu keluar masuknya warga,” ujarnya.

Menurut Anto, sebelum ada rencana pembangunan MERR II C yang melintas di kampungnya, warga secara swadaya merawat jalan sepanjang sekitar 750 X 6, bundaran taman, pos kamling dan lampu penerangan jalan. Perawatannya juga dilakukan warga. Namun setelah ada proyek MERR II C, lahan fasum jalan perumahan yang ada di tengah pemukiman itu justru terkena imbasnya.

Warga memang tak menuntut ganti rugi, atas semua itu, tapi minta kompensasi fisik, diantaranya Balai RW, pagar didalam perumahan dan CCTV. ‘Tapi kok hanya janji-janji saja. Warga sempat marah,” kata Antok. (red)

Foto : Kawasan MERR II C yang melintas di RW IX pemukiman Wisma Kedung Asem Indah

Related posts

Pantau Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Surabaya Melalui Mata Kamera

kornus

Gubernur Khofifah Ajak CJH Manfaatkan Aplikasi Haji Pintar untuk Akses Informasi Seputar Pelaksanaan Haji

kornus

Rangka Jembatan Kapuas II Runtuh Kecantol Tronton

redaksi