Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis, 23/2mengatakan keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi dapat dicapai berkat kolaborasi dan gotong royong seluruh elemen, baik masyarakat bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah serta dukungan TNI dan POLRI. “Atas hal tersebut tentunya sangat layak untuk diapresiasi,” ujarnya.
Penghargaan pengendalian pandemi atau “PPKM award” dinilainya sebagai wujud apresiasi dari Pemerintah Pusat kepada representasi para pemangku kepentingan.
Menurut dia, pemberian penghargaan penting untuk dilakukan sebagai upaya merawat memori kolektif bangsa atas berbagai praktik yang konkret dilakukan di lapangan selama ini.
“Penilaian ini sangat obyektif berbasis sistem dan evidence. Kemendagri selaku penanggung jawab pemberian penghargaan untuk kategori pemerintah daerah telah menyusun kriteria penilaian dan metodologi obyektif,” ucapnya.
Hasil akhir dari nominator provinsi maupun kabupaten/kota akan ditentukan oleh dewan juri yang terdiri dari para pakar/epidemolog dan pakar kebencanaan kredibel.
Indikator yang akan dinilai sebagai wujud kinerja Pemda dalam pengendalian pandemi antara lain regulasi penanganan COVID-19, kinerja penegakan protokol kesehatan, kapasitas respons, inovasi penanganannya, serta kebijakan dan realisasi anggaran penanganan di daerah.
Di samping itu kinerja Pemda dengan hasil akhir berupa cakupan testing, tracing, treatment dan cakupan vaksinasi juga akan menjadi sumber penilaian.
Kategori pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah dalam pengendalian Pandemi COVID-19 terdiri dari kategori penghargaan Provinsi berkinerja terbaik dan Kabupaten/Kota berkinerja terbaik 1, 2, 3 per kawasan yaitu Sumatera, Jawa-Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara-Maluku-Papua.
“Saya berharap proses penilaian ini dapat berjalan lancar sehingga pada Maret nanti Bapak Presiden Joko Widodo dapat memberikan penghargaan ini secara langsung kepada pemerintah daerah,” tutur Safrizal.(wan/an)