Surabaya (KN) – DPRD Jawa Timur meminta kepada pemerintah terutama Pertamina agar mengkaji ulang kenaikan harga elpiji 12 kg. Mengingat saat ini kondisi masyarakat sedang dihadapkan pada kondisi sulit akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra Jatim, Muhammad Fawaid di DPRD Jatim, Kamis (11/9/2014) mengatakan, kenaikan elpiji saat ini sangat tidak tepat, karena apabila kenaikan elpiji 12 kg bisa berimbas dan menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.
“Boleh saja pemerintah menaikan elpiji, Tapi sebelum menaikan Elpiji 12 Kg tersebut pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah dengan mengkaji ulang soal harganya agar kedepannya masyarakat yang menggunakan elpiji 12 kg tidak lagi lari ke elpiji yang 3 kg buat masyarakat menengah bawah,” paparnya.
Menurutnya, dengan kenaikan harga tersebut akan menambah kesulitan masyarakat menengah ke bawah di tengah melambatnya pertumbuhan perekonomian. Beban itu makin memberatkan rakyat setelah berbagai kenaikan harga, seperti tarif dasar listrik. “Masih banyak solusi lain yang bisa ditempuh agar harga elpiji itu tidak naik,” ujarnya. (rif)