KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Pembina IPEMI Jatim Raih Penghargaan TopEksekutif Muslimah 2017

Jakarta (KN) – Sukses memajukan organisasi dan mengembangkan ekonomi wanita mengantarkan pembina Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Jatim, Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf meraih penghargaan TopEksekutif Muslimah bidang Organisasi Sosial Kemasyarakatan Tahun 2017 dari IPEMI Pusat.Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Muhammad Hanif Dhakiri, dengan didampingi oleh Ketua IPEMI Pusat, Hj. Inggrid Kansil saat Rapat Kerja Nasional IPEMI Tahun 2017 di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (15/5).

Keberhasilan Fatma meraih penghargaan itu dikarenakan memenuhi lima kriteria sebagai pemenang, yakni wanita muslimah yang berprestasi dan berhasil dalam membangun karirnya, berkontribusi signifikan terhadap instansi/organisasinya, memiliki peran strategis/kontribusi dalam pembangunan nasional, memiliki improvement prestasi yang patut dibanggakan, dan kontribusi/perannya menjadi inspirasi bagi masyarakat.

Diterimanya penghargaan tersebut disambut bahagia dan syukur oleh Fatma, wanita yang juga menjadi Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jatim itu mengatakan, penghargaan ini menjadi penyuntik motivasi untuk terus mengembangkan organisasi dan ekonomi wanita di Jatim, khususnya kaum muslimah.

“Kami sangat bersyukur dan gembira dengan penghargaan ini. Ini buah kerja keras seluruh pihak yang mendukung IPEMI, baik pemerintah, swasta, pengusaha, masyarakat, dan seluruh organisasi wanita di Jatim” katanya.

Menurutnya, meski belum genap dua tahun didirikan, namun IPEMI Jatim telah mampu menjadi wadah untuk meningkatkan peran dan kontribusi pengusaha muslimah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Apalagi, saat ini IPEMI Jatim telah melebarkan sayapnya pada 13 kab/kota di Jatim.

Fatma berpesan, di tengah era global dan seiring derasnya arus informasi dan komunikasi, IPEMI Jatim harus terus berbenah diri secara berkesinambungan. Tujuannya agar program tetap berjalan baik dengan memanfaatkan seluruh sumber data yang dimiliki.

Selanjutnya, IPEMI Jatim harus terus menjalin dan memperkuat kerjasama dengan sesama organisasi ekonomi perempuan serta organisasi non pemerintah yang memiliki keberpihakan pada perempuan untuk mewujudkan cita-cita organisasi, yakni memberdayakan dan membangun ekonomi wanita.

Dalam kesempatan itu, Menteri Ketenagakerjaan RI, Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan,  IPEMI menjadi salah satu solusi atas tiga persoalan mendasar yang melanda bangsa ini sejak jaman dulu hingga sekarang. Yaitu kemiskinan, ketimpangan sosial, dan pengangguran.

Menurutnya, IPEMI memberi kontribusi luar biasa terhadap peningkatan jumlah wirausahawan di Indonesia yang mampu memberikan lapangan pekerjaan dan mengurangi tiga permasalahan diatas. Dimana wirausaha perempuan di Indonesia saat ini jumlahnya 14,3 juta orang meningkat dari 2015 yang jumlahnya 12,7 juta orang.

“Jumlah pengusaha wanita meningkat 1,63 jutadari Tahun 2015. Tentu ini tidak lepas dari peran IPEMI yang mendorong kaum muslimah agar bisa berkembang” pujinya.

Sementara itu, Ketua Umum IPEMI Pusat, Hj. Inggrid Kansil mengatakan, IPEMI adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang dibentuk dan didirikan untuk meningkatkan peran dan kontribusi Pengusaha Muslimah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. IPEMI memiliki 5,1 juta anggota diseluruh Indonesia, terdiri dari pengusaha muslimah maupun muslimah yang ingin menjadi pengusaha.

Inggrid melanjutkan, Rakernas yang mengambil tema “Muslimah membangun Ekonomi untuk Penguatan Kebhinekaan” bertujuan untuk menyatukan visi dan misi IPEMI dalam memenangkan persaingan dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang saat ini sudah berjalan.

“Kuncinya adalah kreativitas dan inovasi agar kita bisa menjadi pemenang. Kita harus siap menghadapi tantangan, baik eksternal maupun internal dalam era MEA” pungkasnya.

Selain kepada Fatma, IPEMI pusat juga memberikan Penghargaan Top Eksekutif Muslimah 2017 kepada 19 orang muslimah dan Penghargaan Top Eksekutif Muslim 2017 kepada 9 muslim. (hms)

 

Related posts

Disiplin Terhadap Protokoler Kesehatan Prioritas Utama Dalam New Normal

kornus

Pemkot Malang panatu Elpiji lewat Splikasi Si Melon Ijo

KPK : 10 orang terjaring OTT di Sidoarjo