Jombang (MediaKoranNusantara.com) – Launcher (peluncur) girder proyek pembangunan tol Solo Kertosono ambruk. Ambruknya launcher girder tersebut mengakibatkan pembangunan jembatan penghubung tol Mojokerto-Kertosono dengan tol Solo-Kertosono molor. Bahkan, jembatan ini terancam tak bisa difungsikan sebagai jalur alternatif mudik lebaran.
“Penyebabnya masih dalam pemeriksaan internal di pihak kontraktor, informasi sementara karena angin yang kencang,” kata Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widiyanto, Selasa (22/5/2018).
Fadli mengatakan, laucher tersebut ambruk saat disetting pada Senin (21/5/2018) sekitar pukul 10.00 WIB. Launcher sendiri akan digunakan untuk memasang balok penyangga jembatan (girder).
Beruntung tak ada korban dalam insiden ambruknya launcher sepanjang 50,81 meter tersebut.
Jembatan penghubung dua ruas tol ini dibangun membentang di atas Sungai Avur Besuk yang terletak di antara Desa Bandar Kedungmulyo dan Desa Gondang Manis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo.
Menurut Fadli, sedianya jembatan ini menjadi jalur alternatif mudik lebaran untuk mengurangi kemacetan di simpang Jombang-Nganjuk-Kediri (Bangjuri) atau yang biasa disebut simpang Mengkreng.
Ambruknya launcher membuat pembangunan jembatan bakal molor selama 3 hari.
“Ini dikebut terus untuk mengurangi kemacetan di simpang Mengkreng, mudah-mudahan bisa dipercepat,” ujarnya.
Koordinator Lapangan Proyek Tol Solo-Kertosono Fajar Amirul Fatah menambahkan, pembangunan jembatan ditargetkan tuntas 8 Juni 2018 atau H-7 lebaran. Sehingga bisa difungsikan untuk jalur alternatif mudik lebaran.
Namun, Insiden ambruknya launcher membuat penuntasan jembatan penghubung 2 ruas tol Trans Jawa ini bakal molor. Jika pembangunan gagal tuntas hingga arus mudik tiba, pihaknya sudah menyiapkan alternatif.
“Untuk bisa dilalui jalur lebaran masih ada alternatif, kemungkinan akan memakai jembatan belly yang sudah ada,” tandasnya.(dtc/ziz)