Surabaya (KN) – PDAM sebagai perusahaan pelayanan publik tentu harus meningkatkan kualitas layanannya ke masyarakat. Sebab, PDAM yang memonopoli perusahaan air yang tak memiliki pesaing, bebas mengendalikan produknya. Lancar atau tidak lancar, layak atau tidak layak, seluruh pelanggannya tentu tak memiliki pilihan. Yang penting, pelanggan harus rutin membayar retribusinya setiap bulan, walau pelayanan yang diberikan sangat tak memuaskan.Padahal sudah banyak warga Surabaya mengeluh soal pelayanan PDAM yang kurang maksimal. Diantaranya, air yang tidak lancar dan kadang keruh, berhari-hari tak pernah menerima aliran air bersih hingga keluhan lainnya. Parahnya, ketika pelanggan mengeluh, selalu saja diminta mengadu ke nomor pengaduan dan itu pun banyak yang tak direspon.
Artinya, keluhan pelanggan itu tak tertangani. Pelanggan pun sampai geram, harus berapa kali mereka melapor ke bagian pengaduan agar bisa dilayani dengan baik?
Anggota DPRD Surabaya Baktiono menegaskan, Walikota Surabaya harus segera mengevaluasi kinerja direksi PDAM. Jangan sampai warga Surabaya yang jadi pelanggan PDAM dirugikan. Warga rutin bayar rekening PDAM setiap bulan, sementara pelayanan tetap tak prima. Bahkan saat warga telah membayar rekeningnya, justru didenda. Sementara PDAM yang tak memberikan pelayanan prima, tak mendapat sanksi apapun. Ini yang disebut tidak berkeadilan.
“Walikota jangan hanya memperhatikan soal taman saja, tetapi kebutuhan air bersih warga Kota Surabaya juga harus diperhatikan. Masalah air bersih ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas Baktiono, anggota Fraksi PDI Perjuangan ini. (Jack)