KORAN NUSANTARA
Headline indeks Nasional

Pejuang ISIS Asal Solo, Bahrun Naim Tewas Bertempur di Suriah

Bahrun Naim.

 

Jakarta (MediaKoranNusantara.com) – Pejuang ISIS asal Solo, Bahrun Naim dikabarkan tewas dalam sebuah pertempuran di Suriah. Bahrun Naim dikabarkan tewas pada 30 November 2017.

Pengacara keluarga Bahrun Naim, Anis Prijo Anshari mengaku sudah mendapat kabar tersebut. Namun demikian, dia belum bisa memastikan apakah kabar tersebut benar atau hanya kabar burung yang sengaja disebarkan oleh pihak tertentu.

“Sedang dicek kebenarannya. Saya tadi juga sudah bertanya kepada Pak Faturrahman, ayah Naim. Beliau mengatakan sejauh ini belum mendapat kabar apapun mengenai informasi tersebut,” kata Anis, Senin (4/12/2017).

Kabar mengenai tewasnya Bahrun Naim mulai menyebar dari dari tangan-tangan melalui percakapan Medsos sejak Minggu (3/12/2017). Sejumlah kenalan Bahrun Naim di Solo juga terus berusaha mencari kebenaran kabar itu.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengaku masih perlu mengklarifikasi kabar itu.

“Perlu klarifikasi dulu,” kata Setyo.

Begitu pula Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal yang masih mengecek kabar itu. Di sisi lain, Kabag Penum Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengaku sudah mendapat kabar yang beredar tersebut namun masih harus didalami kebenarannya.

“Semua informasi bagi kami perlu kami kaji dan uji, tentu kami ujinya melalui beberapa akses yang kami miliki seperti Kedubes Indonesia di sana dan atase kepolisian setempat,” kata Martinus.

Bahrun Naim Anggih Tamtomo lahir di Pekalongan 6 September 1983 dan besar di Pasarkliwon, Solo. Ia adalah lulusan program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.

Dalam kasus terorisme, namanya mulai muncul ketika ditangkap Densus 88 pada tahun 2010 karena menyimpan senjata api dan amunisi yang disebutnnya sebagai titipan dari seorang buron kasus terorisme.

Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang diketahui telah berbaiat ke ISIS. Ia disebut sebagi perekrut para militan dari Indonesia untuk bergabung dengan ISIS. Namanya juga disebut sebagai otak aksi serangan bom di pos polisi depan pusat perbelanjaan Sarinah beberapa waktu lalu.(dtc/ziz)

Related posts

Ditjen Politik & PUM Kemendagri Luncurkan Sistem Informasi Terpadu Politik dan Pemerintahan Umum

Maret 2022, Pembangunan Huntap PUPR Pascabencana NTT dan NTB Selesai

Pemkab Lumajang Luncurkan Kartu Lumajang Mengaji