KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

PDRD Jatim Tahun 2013 Ditrgetkan Mampu Lampaui PDRB DKI Jakarta

gubernur-jatimMalang (KN) – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada tahun 2014 mendatang ditargetkan akan mampu melampaui PDRB DKI Jakarta. Target ini sangat beralasan, pasalnya tahun 2011 ini dari empat Provinsi terbesar di Indonesia, Jawa Timur menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta. Selain itu, perkembangan PDRB Jawa Timur tahun 2011 lebih baik dari PDB nasional serta tumbuh lebih baik dari empat Provinsi terbesar di Indonesia.
Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo pada Kajian Ramadhan bersama PW Muhamadiyah di Universitas Muhamadiyah Malang, Sabtu (13/8) malam mengatakan, rahasia keberhasilan Jawa Timur adalah pada PDRB-nya yang lebih baik dari PDB nasional. Dalam hal PDRB, dari empat Provinsi terbesar, Jawa Timur menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta, sementara ketiga ditempati Jawa Barat disusul Jawa Tengah.
Hingga Agustus 2011, PDRB Jatim mencapai 15,64% meningkat dari tahun 2010 yang hanya mencapai 15,41%. Sementara itu, di DKI Jakarta pada tahun 2010 mencapai 17,81% dan pada 2011 ini mencapai 17,84%. Jawa barat pada tahun 2010 mencapai 14,49% sedang 2011 mencapai 14,54% dan Jawa Tengah pada tahun 2010 mencapai 8,5% sedangkan pada tahun 2011 ini hanya mencapai 8,52%. Artinya, dari data tersebut dari empat Provinsi, pertumbuhan PDRB Jawa Timur terlihat bergerak cukup signifikan dibandingkan tiga Provinsi lainnya.
“Karena itu, saya menargetkan pada tahun 2013 mendatang PDRB Jatim akan mampu melampaui DKI Jakarta. Tapi syaratnya juga berat, kita semua harus bersatu untuk mencapai tujuan ke sana. Tapi saya yakin, dengan kondisi saat ini, Jawa Timur akan mampu merealisasikannya,” ujar Soekarwo.
Selain PDRB yang lebih tinggi, saat ini pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur juga tidak terpengaruh oleh adanya gelombang pertumbuhan ekonomi dunia. Karena, saat ini Jawa Timur merupakan salah satu Provinsi yang Produk Domestik Regional (PDRB)  lebih tinggi dari total PDRB Indonesia, Provinsi yang selalu surplus stok beras, serta ekspor yang selalu meningkat.
Jawa Timur tidak terpengaruh pada gelombang dan gonjang ganjing ekonomi dunia, karena Jawa Timur saat ini telah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Bahkan, untuk kebutuhan beras saja, Jatim merupakan Provinsi penyuplai beras di 24 Provinsi di Indonesia, salah satunya di Timika, Palangkaraya, Sampit, dan Kapuas.
Sepanjang triwulan I tahun 201,1 Jawa Timur mengalami pertumbuhan ekonomi 7,12% lebih tinggi dibandingkan nasional pada periode yang sama sebesar 6,5%. Diprediksi, Jawa Timur memiliki peluang besar untuk terus mengungguli pertumbuhan perekonomian nasional karena Provinsi ini telah mempunyai fundamental kuat dalam percepatan ekonomi daerah.
Pada pencapaian kinerja ekonomi Jatim, dipengaruhi sejumlah sektor yang memberikan kontribusi besar, yakni Perdagangan, Hotel, dan Restoran 29,30%. Sementara itu pada porsi sektor industri pengolahan menempati 26,64% dan pertanian 17,6%. Sejak tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sudah melampaui DKI Jakarta. Oleh karena itu, diprediksi hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bisa mencapai 7,3 hingga 7,4%. “Jatim sangat berpotensi memimpin ekonomi nasional. Apalagi, dengan dipacunya investasi baik domestik maupun asing. Bisa dikata, Provinsi ini sangat menjanjikan dibandingkan DKI Jakarta, lebih baik pindah di Jawa Timur, sebab DKI Jakarta saat ini dimana-mana macet, ini bukan narsis, memang di Jatim tidak ada seperti itu, semuanya lancar,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan pertumbuhan yang berkualitas. Karena pada saat yang sama diikuti oleh penurunan angka pengangguran terbuka dan angka kemisikinan. Tahun 2010, pendapatan perkapita hampir mencapai 2.500 dolar AS – dengan indeks disparitas 114,1. Relatif kecil,sehingga gejolak sosial dan gesekan dalam masyarakat terkendali dan relatif aman.
Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, dalam hal pertumbuhan ekonomi, Jawa Timur memiliki visi pada 2025, yakni menjadi pusat agrobisnis (industri) terkemuka di Asia, berdaya saing global dan berkelanjutan menuju Jawa Timur makmur dan berakhlak. Untuk mencapai tujuan, maka Jawa Timur memiliki skenario pertumbuhan ekonomi yang dirancang untuk mencapai tujuan itu.
Tahun 2011 ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur ditarget mencapai 7,3 hingga 7,5% dengan PDRB mencapai Rp 965 triliun. Tahun 2013 pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh 7 hingga 7,8% dengan PDRB mencapai Rp 1.511 triliun. Dari sini, maka dipastikan akan mampu menggeser DKI Jakarta. Jika ini tercapai, maka pada 2025 ditargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 14 hingga 15% dengan PDRB mencapai Rp 16.322 triliun.
Gubernur Soekarwo menegaskan, semua itu target yang ingin dicapai Jawa Timur ke depan. Namun secara prinsip tahun ini Pemrpov Jatim menargetkan peningkatan mencapai 7,01 persen. Untuk itu, Pemprov Jatim akan terus mengupayakan peningkatan ikilm investasi yang aman dan terus memudahkan proses perizinan, serta pembenahan infrastruktur yang menjadi penunjang utama pertumbuhan ekonomi. Yang pasti, Jawa Timur adalah Provinsi yang aman, nyaman, damai, dan ramah untuk dunia investasi. Apalagi di Jawa Timur oleh PDRB yang lebih tinggi, stok beras melimpah, mensubsidi biaya transportasi angkutan bahan pokok, serta ekspor yang terus meningkat. (uri)

Foto : Gubernur Jatim Soekarwo

Related posts

Pangdam V/Brawijaya Menghadiri Panen Raya di Bojonegoro

kornus

Dana Darurat untuk Atasi PMK Regulasi, Komisi Komisi B Minta Pemprov Secepatnya Lakukan Komunikasi dengan Pemerintah Pusat

kornus

Pemprov Jatim Targetkan Merenovasi 20 Ribu RTLH Pada 2013

kornus