Surabaya (KN) – Guna mengetahui persiapan pelayanan yang dilakukan UPTD terminal Purabaya menjelang arus mudik lebaran, Komisi B DPRD Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Terminal Purabaya.Ketua Komisi B DPRD Surabaya M Mahmud, Selasa (7/8) mengatakan, kunjungan ke terminal Purabaya ini dilakukan karena berdasarkan pengalaman tahun lalu, masih banyak keluhan dari para penumpang. ” Ini untuk melihat persiapan menjelang lebaran. Kita minta antisipasi jangan sampai ada keluhan. Karena pengalaman sebelumnya banyak keluhan mulai dari calo, tarif naik dan kapasitas tempat duduk yang terbatas.” ujarnya
Setelah berbincang dengan beberapa penumpang di dalam bus sekaligus memantau beberapa fasilitas yang disediakan, Politisi partai demokrat ini menilai kondisi terminal relative bagus dan nyaman. Hanya saja untuk masalah tarif, meski diberlakukan tarif atas dan bawah, namun besarannnya belum bisa diketahui karena dipungut di perjalanan. Sedangkan untuk menghindari penumpukan penumpang, Mahmud berharap bus yang beroperasi di terminal tidak mengalami keterlambatan datang dan berangkat.
Senada dengan Mahmud, Anggota dewan lainnya Rusli yusuf menegaskan, Dinas perhubungan telah belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja menurutnya meski sudah tidak ada calo, UPTD terminal tetap diharapkan melakukan pengawasan di lapangan.
Berbeda dengan rusli, Rio Patiselano justru menyoroti masalah pembangunan ruang tunggu yang berlarut-larut belum selesai.”Setahu saya pembangunan ruang tunggu itu sekitar dua tahun lalu, tapi hingga sekarang belum selesai” katanya.
Ia berharap Pemerintah Kota Surabaya proaktif melakukan pendekatan ke Pemerintah Pusat, karena alokasi anggaran untuk pembangunan ruang tunggu berasal dari pusat. pasalnya, dengan status Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia, seyogyanya fasilitas bus yang ada cukup memadai.
Sementara Kepala UPTD terminal Purabaya Mayronald menjelaskan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya tiap hari menyiapkan sekitar 900 armada. Dalam menghadapi momen puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-2 pihaknya telah menyiapkan cadangan bus sekitar 20 persen.
Ia memperkirakan jumlah penumpang pada puncak arus mudik tahun ini lebih besar 5 persen dari tahun lalu yang mencapai 93 ribu orang . Untuk menciptakan keamanan dan kenyaman di terminal, selain memasang 18 CCTV diberbagai sudut termasuk di ruang tunggu, pihaknya juga mendirikan beberapa posko terpadu.”tiap hari kita siagakan sejumlah personel keamanan. Tiap shift ada 10 personel.” Terangnya.
Lebih lanjut Mayronald menjelaskan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan di jalan raya. Di terminal tiap hari dilakukan pemeriksaan terhadap awak angkutan. Pemeriksaan meliputi tes urine dan tensi darah. Pemeriksaan kesehatan pengemudi dilakukan kerjasama antara Dishub kota Surabaya dan Pemkab sidoarjo.
Jika kesehatan pengemudi dinyatakan tidak memungkinkan untuk mengemudi, pihaknya merekomendasikan ke perusahaan ootobus yang bersangkutan agar dilakuakn penggantian. (anto)
Foto : suasana di Terminal Purabaya