Jakarta (KN) – Terkait temuan kerugian uang negara oleh badan pemeriksa Keuangan (BPK) dalam proyek Hambalang. Panitia Kerja (Panja) Hambalang mengaku belum menentukan apakah akan meneruskan pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang di Bogor Jawa Barat tersebut.
“Kami tentunya melihat pada segi undang-undang, legislasinya. Segi bagaimana kita melihat pemanfaataan dari Hambalang. Ketika panja, tentu berbicara lebih detail, namun kami tidak mungkin memutuskan sesuatu yang tidak mempunyai dasar,” ujar Ketua Panja Hambalang Agus Hermanto di Gedung DPR, Jumat (23/8/2013).
Menurut Agus, pembangunan Hambalang sulit untuk diteruskan karena banyak kendala. Salah satunya struktur tanah di bukit Hambalang yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan pembangunan kontruksi proyek itu.
“Struktur tanahnya apabila terkena air akan menjadi bubur sehingga tanahnya bergeser. Untuk itu kami minta Ditjen Cipta Karya telaah itu, dan memang betul seperti itu kenyataannya. Dan, kalau diteruskan pembangunannya akan bermasalah,” terang ketua komisi X DPR.
Namun, dia juga menyayangkan apabila proyek itu tidak dilanjutkan kembali. Lantaran, sudah menghabiskan anggaran negara mencapai Rp 675 miliar.
Menurutnya satu-satunya cara agar pembangunan P3SON bisa dilanjutkan adalah dengan melakukan rekayasa teknologi di lokasi pendiriannya. Dengan merancang tata kelola air agar tidak mengganggu kontur tanah bukit Hambalang. Namun, rekayasa teknologi membutuhkan dana tidak sedikit, sekitar Rp 100 miliar. (red)
Foto : Ilustrasi proyek hambalang