Jakarta (KN) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Suhartono SE mengimbau kepada jajarannya agar mewaspadai adanya pemalsuan dokumen, ini merupakan dampak dari kemajuan teknologi, seperti alat scanner, foto copy dan lainnya, yang semula diciptakan untuk mempermudah pekerjaan, tetapi belakangan ini telah disalahgunakan untuk kejahatan.Untuk menyikapi hal ini, Agus menekankan, agar kepala satuan kerja di lingkungan TNI senantiasa mewaspadai kemungkinan pemalsuan dokumen, yang bisa merugikan satuan kerja masing-masing maupun instansi TNI secara umum.
Agus juga berpesan agar melaksanakan fungsi tugas pengawasan melekat. “Bila kita mencermati perkembangan lingkungan global, regional dan nasional, telah terjadi pergeseran serta perubahan paradigma ancaman, paradigma keamanan, paradigma perang dan paradigma operasi militer,” ujarnya.
Selain itu, yang menjadi pokok perhatian telah bergeser dan berubah, dari ancaman tradisional menjadi ancaman non-tradisional, hal ini mengakibatkan sumber ancaman terhadap keamanan nasional menjadi semakin luas, bukan hanya meliputi ancaman dari dalam dan ancaman dari luar, tetapi juga ancaman dari berbagai sudut yang timbul dari seluruh aspek kehidupan, tanpa bisa dikategorikan sebagai ancaman dari luar atau pun dari dalam.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, seiring dengan pergeseran paradigma tersebut terjadi pula pergeseran dan perubahan paradigma keamanan global, keamanan regional serta keamanan nasional, yang sebelumnya merupakan keamanan wilayah telah bergeser menjadi keamanan manusia.
Sehingga pola penanganannya juga berubah dari kerjasama keamanan dan keamanan bersama menjadi keamanan komprehensif. Sementara para pelaku yang menangani juga berubah, yang sebelumnya hanya pelaku tertentu bergeser ke pelaku negara yang memiliki otoritas politik dan operasional termasuk civil society. (red)
Foto : Panglima TNI Jenderal TNI Agus Suhartono SE