Jakarta (KN) – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, untuk Pancasila apapun akan dilakukan, hanya untuk Pancasila. Ini memberi contoh kepada para Taruna dan Taruni agar melakukan apapun hanya untuk Pancasila tanpa memikirkan apa yang diberikan oleh negara.Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai mendampingi DR. (H.C) Hj. Megawati Soekarno Putri dalam memberikan pembekalan kepada 437 Calon Perwira Remaja TNI, bertempat di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2017).
Adapun 437 orang Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI, terdiri dari Taruna Akmil 224 orang (208 Taruna dan 16 Taruni), Taruna AAL 94 orang (84 Taruna dan 10 Taruni), Taruna AAU 117 orang (105 Taruna dan 12 Taruni) dan Taruna National Defence Academy (NDA).
“Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima secara luas dan telah bersifat final. Apabila ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin merubah Pancasila sebagai Ideologi Negara dengan ideologi lain atau ideologi diluar Pancasila, jangan diikuti dan jangan dipercaya,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, DR. (H.C) Hj. Megawati Soekarno Putri (Presiden RI ke-5) mau menjabat selaku Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden RI Pembinaan Ideologi Pancasila, karena sebagai amanah Bung Karno agar Ideologi Pancasila tetap kekal dan abadi. “Bung Karno mengatakan bahwa landasan filsafat Undang-Undang Dasar 1945, diatas lima dasar Pancasila itulah didirikan negara Indonesia yang kekal abadi,” ucapnya.
“Beliau juga menyampaikan poin paling penting yaitu TNI harus bersama rakyat karena kekuatan TNI adalah rakyat, karena hanya persatuan TNI dengan rakyatlah yang akan membuat TNI kuat,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Disamping itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan bahwa Ibu Megawati ketika menjabat sebagai Presiden RI ke-5 mengeluarkan kebijakan berupa penyelamatan Pulau Nipah yang terancam hilang dari permukaan laut disebabkan pengerukan pasir di Selat Malaka. Apabila dibiarkan bisa berakibat hilangnya Pulau Nipah yang akan berpengaruh pada batas laut Indonesia.
“Untuk menyelamatkan Pulau Nipah tersebut, Beliau memerintahkan pengurukan, sehingga Pulau Nipah adalah pulau terluar Indonesia di Selat Malaka,” pungkasnya. (red/Puspen/TNI)