Jakarta (KN) – Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI dengan Yayasan Bina Nusantara (Binus) yang diwakili Ketua Yayasan Bina Nusantara Ir. Bernard Gunawan Hadipoespito tentang beasiswa pendidikan tinggi bagi anggota TNI dan pelatihan bagi civitas akademika, di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap, Kamis (18/6/2015). Hadir dalam penandatangan MoU tersebut antara lain para Wakil Kepala Staf, Irjen TNI, dan para Pati Mabes TNI serta pengurus Yayasan Bina Nusantara.Nota kesepahaman ini bertujuan untuk mengatur rencana kerja tentang beasiswa pendidikan tinggi bagi anggota TNI dan pelatihan bagi civitas akademika Universitas Bina Nusantara dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai pedoman bagi para pihak. Ruang lingkup Nota Kesepahaman meliputi Program Strata 1 (S2) dan Strata 2 (S2) pendidikan jarak jauh bagi anggota TNI dan pelatihan bagi civitas akademika Universitas Bina Nusantara.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dibentuknya kesepakatan bersama antara Yayasan Bina Nusantara dan Mabes TNI. “Suatu dedikasi yang sangat perlu diapresiasi, karena menyangkut pembangunan sumber daya manusia bangsa Indonesia dan TNI, di tengah menipisnya daya saing bangsa, namun bila kita renungkan, sesungguhnya daya saing bangsa ini tidak menipis, tetapi jalan di tempat, sedangkan bangsa-bangsa lain terus bergerak maju mengikuti gerak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi global. Untuk itu, di awal bulan ramadhan ini, saya mengucapkan selamat melaksanakan ibadah puasa bagi yang melaksanakannya, dengan harapan dedikasi niat baik pada pertemuan ini, akan memperbesar nilai bakti dan ibadah kita sekalian”, ujar Panglima TNI.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan peranan perguruan tinggi dalam mempersiapkan daya saing bangsa mengarungi era persaingan global sudah sangat urgensi. Untuk itu semua komponen bangsa, khususnya lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk mencari jalan terbaik sebagai jalan keluar, dan bersama-sama masyarakat menggalang upaya untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini. Pada sisi lain, dalam konteks survival internal, perguruan tinggi harus pula dapat meningkatkan mutu akademiknya di tengah keterbatasan sumber daya dan kurangnya perhatian serta dukungan lingkungan. Kesemuanya ini menjadi latar belakang perlunya transformasi perguruan tinggi pada era kompetisi global sekarang ini. Pemikiran bagaimana menempatkan pendidikan tinggi sebagai ujung tombak perubahan bangsa sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.
Memasuki milenium ketiga, tampaknya, pilihan telah ditentukan. Kita tidak dapat mewujudkan keunggulan di segala bidang, di semua tempat, dan pada waktu yang bersamaan. Karena itu, strategi pengembangan pendidikan tinggi diarahkan pada pemberian peluang kepada perguruan tinggi yang mempunyai potensi dan kapasitas untuk mengembangkan dirinya meraih keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan akademik atau yang sering kita sebut sebagai academic excellence.
“Saya percaya, keunggulan ini telah dimiliki oleh Yayasan Bina Nusantara, karena Yayasan Binus merupakan lembaga komunitas akademik yang bersifat kolegial, dan menjunjung tinggi academic value untuk mencerdaskan bangsa dan mampu menciptakan better competitive situation di tengah komunitas akademik nasional. Untuk itu, saya dapat memastikan bahwa kesepakatan bersama yang kita bentuk pagi ini, merupakan suatu progresive yang prospektif, yang tidak saja bagi TNI dan Binus, tetapi juga bagi masyarakat bangsa dan negara ini”, ujar Panglima TNI.
Ketua Yayasan Ir. Bernard Gunawan dalam sambutannya mengatakan pada prinsipnya Binus ingin bekerjasama dengan TNI dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia karena TNI tersebar diseluruh nusantara sehingga dengan kerja sama kita mempunyai juga binus online learning dimana di daerah daerah para anggota TNI bisa mengambil pelajaran atau ilmu program pendidikan jarak jauh sehingga anggota TNI bisa meningkatkan kualitas, kemampuan selevel dengan sarjana. Binus tertarik bekerjasama dengan TNI karena sesuai dengan namanya Bina Nusantara kita saat ini memilih TNI sebagai partner untuk kerja sama di dalam membangun bangsa ini.
“Setelah penandatangan nota kesepahaman ini akan dilanjutkan dengan program kerja sama yang terukur terutama pemberian beasiswa bagi prajurit TNI dan keluarganya untuk mengambil program S1 maupun S2 secara online jarak jauh, sehingga mereka tidak perlu ke Jakarta”, ungkap Bernard Gunawan.
Nota Kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun, sejak ditandatangani oleh para pihak dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak. (red)
(Sumber berita Puspen TNI/Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M)