Surabaya (KN) – Generasi Muda FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia) adalah darah daging TNI dan Polri, maka jadilah generasi pejuang untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada 202 orang peserta Penataran Kader Organisasi Tingkat Purna (Takorna) Nasional Angkatan XIV tahun 2016 di Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Bumi Moro, Surabaya, Selasa (24/5/2016).
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan, bahwa Panglima TNI adalah salah satu arsitek yang merintis penggabungan antara Keluarga Besar FKPPI dengan Generasi Muda FKPPI di Magelang. “FKPPI adalah rumah kita bersama, jadi harus independen”, sama halnya seperti bangsa Indonesia bisa besar, karena Bhinneka Tunggal Ika. “Hanya anak-anak TNI dan Polri saja yang berhak menjadi anggota FKPPI, karena mereka adalah darah daging saya,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menegaskan didepan para generasi muda FKPPI bahwasanya saat ini dan kedepan ancaman bangsa Indonesia sudah nyata memasuki sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara dan berkeluarga.
“Ancaman tersebut masuk melalui Proxy War, salah satu sasarannya adalah penghancuran generasi muda bangsa Indonesia (lost generation), wujud nyatanya seperti maraknya penyalah gunaan narkoba, tawuran antar mahasiswa dan pornografi,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, bangsa Indonesia bisa keluar dari permasalahan tersebut, solusinya adalah Indonesia harus menjadi bangsa pemenang. Caranya, kita harus menjadi negara agraris, negara maritim sekaligus menjadi negara industri.
Sejalan dengan program Presiden Jokowi, bahwa kita harus Swasembada Pangan dan Poros Maritim Dunia. “Tidak boleh bahan baku langsung keluar, namun harus diolah menghasilkan barang jadi atau setengah jadi, bila ini dilakukan saya yakin bangsa Indonesia menjadi bangsa pemenang,” ujarnya.
Panglima TNI juga menuturkan bahwa, perang kedepan latar belakangnya ekonomi yaitu rebutan pangan, air dan energi. Untuk memenangkan dalam peperangan ekonomi, hal yang harus diperhatikan adalah keberanian dengan dilandasi kebanggaan, identitas dan kepentingan nasional, idiologi Pancasila harus bekerja dalam setiap sisi kehidupan terutama ekonomi, politik dan hukum. Kalau ini bisa kita lakukan maka kedaulatan ekonomi yakin terwujud, disinilah FKPPI dituntut berperan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P., para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Kabais TNI Mayjen TNI Yayat Sudrajat. (red)
(Sumber : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.)