KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Pangdam V/Brawijaya Pasang Sepanduk Larang Kekerasan Terhadap Wartawan

Kodam V-BrawijayaSurabaya (KN) – Menyikapi kejadian kekerasan terhadap wartawan media swasta di Madiun Jawa Timur oleh oknum prajurit TNI dari Batalyon Lintas Udara 501 Kostrad, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana segera memasang sepanduk bertuliskan larangan kekerasan terhada wartawan. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel (Arh) Sinthu Bas Ignatius di kantornya, Senin (3/10/2016) mengatakan, sepanduk tersebut nantinya akan dipasang di setiap satuan, dengan harapan tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan anggota TNI pada media. “Tanpa peran serta media, kegiatan dan kinerja TNI tidak akan diketahui masyarakat, karena itu TNI dan media harus bersatu,” kata Kapendam.

Dikatakannya, sesuai arahan Pangdam, Sepanduk akan diselesaikan hari ini sedangkan pemasangannya ditargetkan paling lambat tiga hari selesai. Wilayah dan satuan yang akan dipasang sepanduk mencakup, Korem 081/Dhirotsaha Jaya (DY) di Madiun, Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) di Mojokerto, Korem 083/Baladhika Jaya (BJ) di Malang, dan Korem 084/Bhaskara Jaya (BJ) di Surabaya.

Selain itu, juga ada Satuan Tempur yaknin Brigif Mekanis 16/Wira Yudha di Kediri yang terdiri dari Yonif Mekanis 512/Quratara Yudha di Rampal, Malang, Yonif Mekanis 516/Caraka Yudha di Surabaya, Yonif Mekanis 521/Dadaha Yudha di Kediri, Yonif Raider 500/Sikatan di Surabaya, Yonif 511/Dibyatama Yudha di Blitar, dan dYonif 527/Baladibya Yudha di Lumajang. Beberapa Satuan Bantuan Tempur yakni Yon armed 8/76 Uddata Yudha Jember, Yonarhanudse 8/Sriti di Seruni Sidoarjo, Yonzipur 5/Arati Bhaya Wighina Malang, Yonkav 3/Andhaka Cakti di Randuagung Malang, Kikavser 3/Tupai Setia Sakti Sidoarjo juga akan mendapatkan arahan yang sama.

Untuk diketahui, peristiwa pemukulan seorang wartawan televisi swasta di Madiun, Jawa Timur, Sony Misdananto dididuga dilakukan prajurit TNI dari Batalyon Lintas Udara 501 Kostrad. Akibatnya, Sony mengalami luka di bagian tubuhnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam keterangannya di Jakarta Minggu (2/10/2016) kemarin mengatakan, telah menyelidiki kasus ini. Sementara, kedua belah pihak sudah menempuh jalur damai.”Persoalan ini sudah kita tindaklanjuti, kita mengadakan penyelidikan, tentunya akan diproses kemudian dilakukan perdamaian dengan keduanya,” kata Gatot Nurmatyo.

Kejadian penganiayaan terhadap Sony berawal saat konvoi kendaraan kelompok Pencak Silat Setia Hati Teratai di Madiun Jawa Timur . Di tengah perjalanan, konvoi menabrak sebuah kendaraan. Akibatnya keributan terjadi antara TNI dan para peserta konvoi. Sony kemudian mengeluarkan kamera dan merekam kejadian itu. Melihat itu, prajurit TNI diduga langsung menghampiri Sony dan merampas kamera. Korban kemudian dibawa ke pos pengamanan, di lokasi inilah Sony diduga sempat mengalami penganiayaan berupa pemukulan. (wan)

Related posts

Dewan Meminta Pengerjaannya Perbaikan Jalan di Jatim dipercepat dan Selesai Sebelum Lebaran

kornus

Langgar Perda dan Timbulkan Kerumunan, Replika Boneka Squid Game di Jl Tunjungan Dibongkar

kornus

TNI AL Gagalkan Penyelundupan TKI Ilegal ke Malaysia