Surabaya (KN) – Setiap bulan puasa Ramadhan yang penuh barokah, Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim itu selalu menyantuni anak yatim. Kali ini santunan diberikan kepada 400 anak yatim dari 20 panti asuhan. Dengan senyumnya yang khas dibalik kumisnya yang tebal Pakde menyalami satu per satu dengan penuh kasih, sambil menyerahkan secara simbolis paket bingkisan yang terdiri dari mie instan, gula, beras, kecap, minyak, sarung dan uang transport sebesar Rp 300 ribu. Penyerahan bingkisan itu merupakan rangkaian peringatan Nuzulul Qur’an yang diselenggarakan Panitya Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Jatim, di Islamic Center Surabaya, Jum’at (2/8/2013) malam.
Dalam kesempatan itu Pakde Karwo mengatakan, tugas ulama adalah memperbaiki dan meningkatkan moralitas, dengan cara membangun dengan nilai-niai keagamaan/ spiritual yang sangat baik. Tidak cukup ilmu itu dipelajari tapi juga harus disampaikan dengan cara yang baik. Cara yang baik itu seperti yang dilakukan para kyai kepada santrinya dengan sentuhan langsung.
Sementara tugas umaroh meningkatkan kesejahteraan rakyat. Membangun kesejahteraan tidak mungkin akan menjadi bagus kalau moralitasnya tidak bagus. Tidak ada gunanya seseorang itu cerdas jika moralnya kurang baik. Yang bisa mengakibatkan mereka bisa melakukan apa saja tanpa pengendalian/ kontrol emosi. Namun, meski moralnya bagus tapi kalau tidak diikuti kesejahteraan yang baik, maka fakir dengan kufur itu sangat dekat.
Di Provinsi lain inflasi tapi di Jatim justru deflasi. Harga bahan pokok di Jatim stabil, beras, minyak goreng. Yang naik sedikit hanya cabe dan bawang merah. Artinya pemerintah harus intervensi, jangan sampai pasar dikuasai oleh spekulan. Pemprov Jatim selama 5 tahun ini mengintervensi dalam pasar bebas dengan menyediakan anggaran Rp, 23,5 miliar untuk pengaturan distribusi / ongkos angkut dari pabrik sampai ke pasar Kabupaten/Kota.
“Bahan pokok sampai 10 hari pasca lebaran semua stabil. Semua barang tersedia, maka jangan menumpuk barang di rumah,” pesannya.
Dalam menyongsong lebaranini Pakde Karwo juga mengutarakan, Pemprov Jatim menyediakan 430 bus untuk mudik dan kembali serta diberikan oleh-oleh untuk pulang kampung, 50 truk untuk mengangkut sekitar 50 ribu sepeda motor, dan 4 kapal besar untuk daerah kepulauan jalur kangean, bawean, dan Masa Lembu. Serta kereta api untuk jalur bojonegoro, madiun dan Blitar lewat Kediri.
” Kalau kendaraan ini masih kurang nanti akan ditambah. Untuk mengurangi angka kecelakaan, tolong kalau pulang kampung jangan naik sepeda motor karena jalan halus,” ujarnya.
Acara yang dihadiri wakil dari jajaran Forpimda Jatim, Kepala Biro, Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Jatim, TNI/Polri, tokoh agama, muslimat, tokoh masyarakat itu didahului sholat tarawih berjama’ah dipimpin/ Imam Ketua MUI Jatim KH Abdushomad Buchori. Sebagai akhir acara ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya Drs H Qoziqi, MM. (red/humaspemprovjatim)
Foto : Pakde Karwo (Gubernur Jatim Soekarwo) saat menyerahkan santunan kepada anak yatim