Surabaya (KN) – Ketua Aliansi Wong Cilik Bersatu (AWCB) Jatim, Nugroho menegaskan, calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur yang bakal memenangkan Pilgub Jatim 2013 mendatang, akan ditentukan oleh sosok atau figur Cagub itu sendiri, bukan karena factor partai politik (parpol) pengusungnya. “Soekarwo (Pakde Karwo) adalah sosok pemimpin yang bisa mengimplementasikan program-program pro rakyat. Pilgub 2013 nanti, bukan partai politik (parpol) yang menentukan kemenanganya, tapi figur calon Gubernur itu sendiri. Apalagi, ke depan tingkat kepercayaan rakyat terhadap parpol akan turun,” ungkapnya
Dikatakan Nugroho, selama Pakde Karwo memimpin Jatim, ia mampu mewujudkan apa yang dijanjikan saat kempanye lalu, kendati belum sempurna 100 persen. Tapi setidaknya, “APBD untuk rakyat” benar-benar sudah dijalankan dan dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat Jatim.
Program pro rakyat yang dicanangkan Pakde Karwo mampu membuat perekonomian Jatim tumbuh dan berkembang cukup pesat. Begitu juga soal infrastruktur.”Tinggal ke depan bagaimana bisa ditingkatkan lagi. Itu bisa dilakukan jika Pakde Karwo terpilih lagi,” tandas Nugroho, priya yang simpati atas kepemimpinan pasangan Gubernur Soekarwo – Wagub Saifullah Yusuf ini.
Ia menambahkan, siapapun calonnya yang maju akan sulit mengalahkan Pakde Karwo. Ini karena, masyarakat Jatim masih menginginkan Pakde Karwo memimpin Jatim untuk kedua kalinya. Selama empat tahun memimpin Jatim, Pakde Karwo dinilai berhasil dan masyarakat ikut merasakan hasilnya.
“Soal apakah Pakde Karwo nanti menang dalam sekali putaran atau dua putaran, bergantung jumlah pasangan cagubnya. Kalau yang maju 3 pasangan cagub fiprediksi cukup satu putaran. Sebaliknya, jika lima pasangan bisa dua putaran, karena masing-masing punya grasroot (akar rumput). Tapi, saya tetap punya keyakinan satu putaran,” paparnya.
Soal pasangan Pakde Karwo – Gus Ipul yang belakangan dikabarkan pecah, dan Gus Ipul akan maju sendiri sebagai bacagub yang diusung PDIP, Nugroho mennadaskan, bahwa kabar itu tidak benar. Menurut dia, gonjang-ganjing itu hanya isu politik yang sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang secara kelembagaan belum jelas. Artinya, isu itu dilontarkan oleh pribadi-pribadi. Apalagi belum ada klarifikasi Gus Ipul bakal diusung PDIP.
Hal-hal seperti itu, kata Nugroho, menjelang Pilgub adalah hal yang wajar. Apalagi Jatim akan semakin baik di bawah kendali Pakde Karwo.
“Saya rasa Pakde Karwo adalah calon yang dikehendaki rakyat, dan punya kontribusi besar dalam membangun dan memajukan Jatim. Kalau toh ada calon lain, itu hanya sebagai pelengkap untuk meramaikan saja. Sebab rakyat sudah tak percaya lagi pada parpol, tapi lebih percaya pada sosok atau figur calon,”tandasnya.
Soal Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa yang disebut-sebut bisa mengganjal Pakde Karwo, Nugroho menyatakan, jika Khofifah maju dalam Pilgub 2013 nanti hanya untuk meramaikan pesta demokrasi saja. Apalagi Khofifah sudah disarankan oleh mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi untuk tidak maju Pilgub..
“Saran Mbah Hasyim itu cukup baik. Sebab pada Pilgub pertama lalu Khofifah sudah kalah. Kalau mau maju lagi, tentu peluang untuk menang cukup tipis. Mengingat Pakde Karwo sudah lebih dikenal rakyat sampai ke pelosok. Dulu Pakde Karwo belum terkenal saja sudah menang, apalagi kini banyak program-programnya yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” ungkapnya.
Ditanya apakag parpol-parpol yang dulu mendukung Pakde Karwo kini mengusung calon sendiri untuk meningkatkan harga jual (tawar) ke Pakde? Nugroho mengatakan, tidak bisa dikatakan untuk meningkatkan harga jual seperti itu. Semua ini dilakukan semata-mata untuk berlomba-lomba memenangkan Pemilu 2014.” Jadi mereka (parpol-parpol) membuat nilai jual untuk rakyat, kepentingannya untuk merebut R1(Presiden, red), ” tandasnya. (red)
Foto : Pakde Karwo