KORAN NUSANTARA
ekbis Hallo Nusantara Headline Nasional

Menteri Tjahjo sebut Himne dan Mars Membangun Soliditas ASN

 

Jakarta, mediakorannusantara.com Adanya mars dan himne yang dimiliki oleh seluruh instansi pemerintah akan membangun soliditas aparatur sipil negara (ASN). Sehingga, penguatan budaya kerja ASN dapat senantiasa bergelora di masa-masa mendatang.

“Membangun soliditas ASN dan motivasi semangat kerja di instansi pemerintah dan ini merupakan upaya yang terintegrasi dalam kerangka penguatan budaya kerja ASN,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, melalui siaran pers pada Sabtu (19/2/2022).

Melalui mars dan himne tersebut, penguatan budaya kerja yang didasari oleh nilai-nilai dasar ASN berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK) dapat diwujudkan. Sebab, ASN akan senantiasa mengingat nilai itu yang kerap kali ditayangkan pada setiap kegiatan.

Pada akhirnya, nilai itu dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN di masa mendatang. Hasilnya, ASN dapat menjadi profesional dan produktif dalam menjalankan perannya sebagai pelayan publik. Dengan menerapkan cara-cara baru sebagai bentuk kemampuan survival birokrasi dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik di tengah tuntutan perubahan pada masa ketidakpastian.

Budaya kerja merupakan sikap dan perilaku individu serta kelompok yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan sehari-hari. Tujuannya, agar nantinya setiap ASN dapat mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat serta menjadi role model bagi sesama rekan kerja dan masyarakat luas.

Berbagai upaya penguatan budaya kerja ASN dilakukan. Pengembangan budaya ASN juga terkait dengan upaya membangun berbagai instrumen dalam penguatan budaya, diantaranya kebijakan internal, penguatan budaya kerja ASN, rebranding logo instansi, pembuatan mars/himne instansi, termasuk slogan/moto, bahkan salam instansi.

“Kami di Kementerian PANRB secara internal juga melakukan penguatan dan internalisasi nilai BerAKHLAK, melalui rebranding logo kami yang lebih dinamis, menguatkan employer branding Bangga Melayani Bangsa, penyesuaian seragam kerja termasuk himne dan salam reformasi birokrasi,” jelasnya.

Selain itu, himne dan mars juga digunakan oleh banyak institusi seperti sekolah, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, bahkan partai politik. Ada perbedaan yang kental antara musik himne dan mars, baik dari sisi instrumen, lirik, dan ritme.

Umumnya, himne berisi pujian kepada Tuhan, ungkapan syukur, perjuangan, pengharapan, juga kesan-kesan agung. Contohnya adalah Himne Guru, lagu Syukur, dan Gugur Bunga. Himne dinyanyikan dengan tempo yang cenderung lambat.

Sedangkan mars adalah komposisi musik yang iramanya teratur serta memiliki tempo yang lebih cepat dari himne. Mars dinyanyikan dengan ritme yang semangat dan menghentak, dan identik dengan lirik perjuangan yang bersifat persuasif.

Banyak organisasi kemasyarakatan atau organisasi milik pemerintah yang menggunakan mars sebagai sarana membakar semangat para anggotanya. Contohnya adalah Mars Korpri dan Mars PGRI. Lagu-lagu wajib kenegaraan pun banyak menggunakan musik mars, seperti Garuda Pancasila, Maju Tak Gentar, dan lain sebagainya.

Menteri Tjahjo menjelaskan, poin kolaboratif dalam BerAKHLAK jadi salah satu hal yang harus diperhatikan. “Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi, juga terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah,” jelas Menteri Tjahjo.(inf/wan)

 

Related posts

PanglimaTNI : Penertiban Rumah Dinas Harus Tepat, Adil dan Beradab

kornus

Produsen ES Krim Singapura Ekspansi Pabrik baru senilai Rp500 miliar

Kecelakaan di Banyumas, Pajero Sport Seruduk Warung, 1 Tewas

redaksi