KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda Berkunjung ke Surabaya

Walikota Surabaya- Dubes- Belanda-Menteri - BelandaSurabaya (KN) – Keberhasilan Surabaya dalam menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan pemerintah Belanda tertarik melakukan penjajagan kerjasama dengan Kota Pahlawan.Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda, Melanie Shultz van Haegen, Jumat (4/4/2014) berkunjung ke Balai Kota Surabaya dengan didampingi Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan.

Beberapa personel yang juga turut dalam rombongan di antaranya, Director General Environment and International Affairs Chris Kuijpers; Deputy Director International Water Affairs Willem Mak; Delta Coordinator Indonesia, International Water Affairs Michiel de Lijster; dan Chief of Protocol Chantal Bijkerk.

Datang dengan setelah blouse formal hitam dipadukan dengan bawahan hitam, Melanie diterima Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Sekretaris Daerah Hendro Gunawan beserta beberapa kepala SKPD. Awalnya rombongan diterima secara personal terlebih dulu di ruang kerja walikota. Di sana, baik walikota dan menteri terlibat perbincangan santai seputar Kota Surabaya.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Risma memaparkan banyak hal tentang Kota Surabaya. Mulai dari kondisi alam, demografi, kependudukan, inftrastruktur, transportasi hingga sistem drainase kota. Dikatakan Risma, kota yang dipimpinnya sudah memiliki program yang dinamakan Surabaya Drainase Masterplan. Sistem ini terbukti ampuh mengatasi banjir. Buktinya, kawasan-kawasan yang dulunya langganan banjir kini banyak berkurang.

Kendati demikian, hal tersebut belum membuat mantan Kepala Bappeko itu puas. Dia berniat mencari peta saluran gorong-gorong yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Usaha sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu, yakni menelusuri jejak peta saluran bawah tanah hingga ke Den Haag. Namun sayangnya, upaya tersebut belum menemui hasil. “Kalau kita bisa maksimalkan saluran bawah tanah itu, saya optimis Surabaya bisa dengan mudah mengatasi problem banjir,” paparnya.

Selain itu, walikota juga mengungkapkan keinginannya untuk memfungsikan kembali jembatan Petekan. Adapun alasannya karena jembatan tersebut memiliki nilai historis tinggi. Pada zaman dulu, kapal-kapal barang bisa masuk hingga ke pusat kota Surabaya lantaran jembatan Petekan bisa dibuka-tutup. Kini, jembatan yang terletak di Surabaya Utara tersebut tak lagi difungsikan lantaran sudah rusak.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengakhiri paparannya dengan ketertarikan kerjasama berupa pengiriman staf untuk belajar di bidang drainase dan transportasi. Sejatinya, 2 tahun lalu, sebanyak 10 staf Pemkot Surabaya pernah diutus ke Rotterdam untuk kursus singkat. Peningkatan skill melalui pelatihan sangat dibutuhkan mengingat pembangunan Surabaya memang tengah fokus pada kedua aspek tersebut.

Di samping itu, walikota mengaku tertarik teknologi yang digunakan di Belanda untuk pembersihan saluran dan gorong-gorong. Di negeri kincir angin tersebut, pengerukan sedimentasi sungai menggunakan alat khusus sehingga tidak perlu lagi menepi hanya untuk menaruh hasil pengerukan. Jadi, proses bisa dilakukan sekali jalan dan lebih efisien.

Menteri Melanie terlihat mencatat beberapa poin penting dari paparan walikota. Dikatakan Melanie, Surabaya sebagai kota besar tentu punya tantangan tersendiri di bidang infrastruktur.

Dia menilai baik Surabaya maupun kota-kota di Belanda punya banyak kesamaan. Yakni, arah pembangunan sama-sama berawal dari sungai. “Kami tahu betul bagaimana mengelola sungai sebagai suatu komponen penting dalam kota. Kami juga paham betul tentang pengelolaan pengairan dan banjir karena sebagian besar wilayah Belanda berada di bawah permukaan air laut,” kata Melanie yang menjabat Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda sejak 2010 ini.

Dia juga menyambut baik inisiatif Pemkot mengirimkan stafnya untuk belajar di Belanda. Di akhir pertemuan, alumnus Universitas Leiden dan Universitas Erasmus ini berharap kerjasama kedua pihak bisa lebih komprehensif. “Secara keseluruhan, saya sangat terkesan dengan pembangunan Kota Surabaya. Lain waktu, saya harus lebih lama lagi di sini untuk mengetahui lebih dalam tentang kota ini,” pungkasnya. (anto)

Related posts

Disambati Masyarakat Soal Kelangkaan Pupuk, Sri Subiati : Kebijakan Pemerintah Jangan Persulit Petani Dapatkan Pupuk Bersubsidi

kornus

PMI se Jatim Serentak Lakukan Penyemprotan ke Ponpes

Aneh, Pengurus RW Tolak Pembangunan Sekolah Negeri Diatas Tanah Aset

kornus