KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim Nasional

Mensos RI Fokus Konsolidasi dan Turunkan Kemiskinan Ekstrem

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf menegaskan pentingnya konsolidasi internal dalam memperbaiki program-program sosial yang selama ini berjalan. Langkah ini bertujuan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penurunan angka kemiskinan.

“Kita sedang melakukan konsolidasi ke dalam, mengevaluasi apa yang kurang. Program-program yang sudah berjalan dengan baik akan terus dilanjutkan, sementara yang memerlukan perbaikan akan kita susun langkah-langkah yang lebih efektif,” ujar Saifullah Yusuf seusai Dialog Interaktif Pilar-Pilar Kesejahteraan Sosial Jawa Timur di halaman Gedung Negara Grahadi pada Kamis (10/10/2024) malam.

“Tujuan utamanya adalah peningkatan kesejahteraan sosial melalui penurunan kemiskinan sesuai target yang telah ditetapkan,” tambahnya.

Pria yang lekat disapa Gus Ipul itu juga membeberkan tema besar yang diusung Kementerian Sosial (Kemensos) ke depan adalah terpenuhinya perlindungan sosial sepanjang hayat. Salah satunya adalah meningkatkan dan melanjutkan beberapa program sosial yang dinilai berhasil.

“Ada program yang misalnya pemberian permakanan kepada lansia tunggal yang berusia 75 tahun selama 1 tahun penuh, sebanyak 100 ribu orang, difabel 33 ribu, sehari dua kali. misalnya,” ungkap Gus Ipul.

Program ini, kata Gus Ipul, dikelola oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas), yang turut menumbuhkan perekonomian lokal.

“Alhamdulillah, kinerja dalam 10 tahun terakhir ini sudah terlihat hasilnya. Meskipun kita dihadapkan pada tantangan besar seperti pandemi Covid-19, program-program ini tetap berjalan dengan baik,” katanya.

Mensos RI yang baru dilantik pada Rabu (11/9/2024) itu menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur atas dukungan yang diberikan dalam bentuk berbagai insentif, seperti PKH Plus.

“Kita berterima kasih kepada Pemprov Jatim yang telah memberikan tambahan program melalui PKH Plus untuk membantu pilar-pilar sosial dan keluarga penerima manfaat,” ujar mantan Wakil Gubernur Jatim periode 2009-2019 tersebut.

Ketika ditanya tentang posisi Jawa Timur dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, ia mengakui bahwa Jatim masih menghadapi tantangan besar. Hal ini mengingat jumlah penduduknya yang sangat besar.

Namun, Gus Ipul mengaku optimis bahwa secara umum kinerja Pemprov Jawa Timur, sudah cukup baik.

“Memang menurunkan kemiskinan itu bukan pekerjaan mudah, apalagi di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar seperti Jawa Timur. Namun, jika dilihat secara keseluruhan, kinerjanya cukup bagus,” ujarnya.

Menurut dia, penurunan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur telah menjadi fokus utama dalam beberapa tahun terakhir. Meski, kata dia, masih dibutuhkan kerja keras untuk bisa menuntaskannya.

“Memang menurunkan kemiskinan itu bukan hal yang tidak mudah, tapi kita harus melihat lebih utuh,” imbuhnya.

Misalnya, Gus Ipul ambil contoh, dalam beberapa tahun terakhir, ada wilayah yang fokus kepada kemiskinan ekstrem. Nah dari upaya itu, kemiskinan ekstrem dari paling bawah naik ke tengah. Pun demikian dengan sebaliknya.

“Jadi kita mesti lihat secara keseluruhan. Misalnya kelas menengah turun, tapi ada juga kelompok miskin ini yang naik ke atas. Jadi harus dilihat secara utuh, tidak bisa sepotong,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga menekankan pentingnya sinergi antara Kemensos RI dan Pemprov Jawa Timur dalam menjalankan program-program sosial. Menurutnya, kolaborasi ini akan mempercepat capaian-capaian yang telah ditargetkan.

“Jadi sekali lagi, kita terima kasih Jawa Timur bisa sinergi dengan Kemensos dengan nambah program-programnya, bersinergi, terintegrasi. Nah itu akan mempercepat capaian kita, mempercepat target-target kita,” tandasnya. (KN01)

 

 

Related posts

KPU Bisa Ubah Format Debat

Respati

Mensos Risma akan Fasilitasi Remaja Ber Anting buka Bengkel

Baleg DPR Sarankan Pemerintah Sempurnakan Draf RUU Perampasan Aset