Surabaya (mediakorannusantara.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tiada henti-hentinya berupaya untuk menghentikan perundungan atau bullying di kalangan pelajar. Oleh sebab itu, pemkot kembali menggelar Roadshow Satpol PP Goes To School. Kali ini, Satpol PP mengunjungi SDK Santa Maria, di Jalan Tumapel 10 Surabaya, Jumat (20/9/2024).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani, Kepala Satpol PP Surabaya Muhamad Fikser, beserta perwakilan Duta Trantibum SDK Santa Maria Kota Surabaya Kimiko Jocelin Valencia berkesempatan menjadi narasumber dalam pelaksanaan Roadshow Satpol PP Goes To School.
Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, melalui kegiatan Satpol PP Goes To School, para pelajar diberikan pengertian tentang upaya pencegahan bullying. Sedangkan sekolah, mendapat pendampingan dari Pemkot Surabaya dalam memberikan penanganan.
“Dengan demikian, sekolah dan orang tua harus bekerjasama. Intinya, harus sesering mungkin melakukan komunikasi. Sebab, sekolah harus memberikan rasa aman bagi anak-anak,” kata Bunda Rini sapaan lekatnya.
Bunda Rini melanjutkan, bahwa sekolah berhak memberikan sanksi bagi pelaku perundungan agar hal tersebut tidak terulang kembali. Namun, juga harus mengetahui latar belakang atau alasan mengapa hal tersebut terjadi.
“Sumbernya karena apa? Mungkin karena dia tidak mendapat perhatian dari orang tua, jadi harus diketahui latar belakang tersebut. Sehingga kita bisa mengerti dimana sumber masalahnya,” imbuhnya.
Sebab menurutnya, perkembangan zaman sangat luar biasa. Maka orang tua dan sekolah harus ikut serta belajar memahami perkembangan zaman dan teknologi. “Kita tidak bisa membatasi, tetapi juga tidak melepas anak-anak dengan gadget. Sehingga, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua,” kata dia.
Bunda Rini juga menyampaikan terima kasih kepada Satpol PP Surabaya karena terus melakukan pendekatan dan pendampingan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kota Pahlawan. Baik dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.
“Keterlibatan Satpol dengan anak-anak membawa dampak positif. Anak-anak sejak dini jadi belajar menjaga kedisiplinan, dan kemandirian. Harapannya sekolah bisa membangun ketertiban bagi anak-anak sejak usia dini,” ungkapnya.
Di samping itu, Bunda Rini mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh SDK Santa Maria Surabaya dalam menciptakan lingkungan yang positif bagi para pelajar.
“Saya juga mengapresiasi SDK Santa Maria karena banyak menciptakan kegiatan yang positif, seperti kolintang, dan lainnya. Ini adalah upaya sekolah untuk mengantisipasi kegiatan negatif, termasuk mengantisipasi adanya bullying,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Surabaya, Muhamad Fikser menyampaikan bahwa kegiatan ini telah berjalan selama 4 tahun. Tujuannya, adalah untuk mencegah terjadinya bullying di kalangan pelajar. Serta, mengantisipasi kenakalan pelajar, seperti bolos sekolah, tawuran antar pelajar, konsumsi minuman keras, hingga balap liar.
“Dalam implementasinya, kami terlebih dahulu berdiskusi dengan sekolah, kita gali masalahnya apa? Lalu kami menyampaikan materi dan langkah-langkah pencegahan maupun penanganannya. Karena sesuai pesan Pak Wali Kota Eri Cahyadi, anak-anak adalah anak kita bersama,” kata Fikser.
Fikser menjelaskan, guna mengantisipasi hal-hal negatif di kalangan pelajar, pihaknya juga membentuk Duta Trantribum di tiap sekolah. Mereka memiliki peran penting dalam berkomunikasi dengan teman-teman sebaya.
“Karena biasanya anak-anak lebih suka bercerita atau curhat dengan temannya, pendekatan antar teman bisa menjadi solusi bagi sekolah, agar pelajar tidak melakukan hal-hal negatif di lingkungan sekolah maupun di masyarakat,” pungkasnya. (jack)