Surabaya (mediakorannusantara.com) – Ratusan personil militer Inggris, Amerika, Prancis dan Tentara Nasional Indonesia mengikuti Staff Exercise Operasional (Staffex Ops) Level pada latihan bersama Super Garuda Shield tahun 2023, yang telah dibuka secara resmi oleh Laksma TNI Edi Haryanto, Komandan Guspurla Koarmada II bersama Major General Jered Helwig, Commanding General of the 8th Theatre Sustainment Command, beberapa waktu lalu, bertempat di Puslatkaprang Koarmada II, Surabaya.
Adapum tujuan dari Staffex Ops Level diantaranya adalah untuk meningkatkan pemahaman proses perencanaan gabungan, fungsi staf gabungan, komando dan pengendalian gabungan, penjajakan hubungan komando antara organisasi yang lebih tinggi dan bawahan, serta integrasi kemampuan dari Angkatan darat, laut, udara, dan pasukan khusus (SOF) ke dalam operasi Gabungan.
Materi Staffex Ops Level yang telah dilaksanakan diantaranya proses pengambilan keputusan Military Decision Making Process (MDMP) oleh Mr. Kristian Smith, Staf Institute for Security Governance (ISG), ODC Jakarta; Intelligence Preparations Operational Environment (IPOE)/ Lingkungan Operasi Persiapan Intelijen, untuk menghasilkan penilaian intelijen, estimasi, dan produk intelijen lainnya untuk mendukung proses pengambilan keputusan komandan; Mission Analysis,penjelasan tentang proses Analisa daerah Operasi; dan Commander Guidance, Direktif komandan kepada stafnya untuk merumuskan rencana operasi.
Sementara itu pada materi Strategic and Military Operations yang disampaikan oleh dari ISG Mr. Kristian Smith, membahas dan mengulas mengenai strategi militer merupakan praktik mengurangi kemampuan fisik dan kemauan musuh untuk bertempur, dan terus melakukannya hingga tujuan tercapai.
“Hal ini terjadi di masa perang dan masa damai dan mungkin melibatkan penggunaan kekuatan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai ancaman. Strategi militer sering kali dibagi menjadi empat komponen: tujuan, cara tindakan, sarana (sumber daya), dan risiko. Praktik strategi militer dijelaskan bersama dengan kekuatan militer, yang ditambah dengan sembilan prinsip perang yaitu tujuan, manuver, kejutan, massa, ekonomi kekuatan, ofensif, keamanan, kesederhanaan, dan kesatuan komando”, tutup Mr. Kristian. (KN01)