Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pasca menerima rekomendasi dari DPP, dua kader terbaik Partai Demokrat yang diusulkan menjadi bakal calon wakil walikota mendampingi Machfud Arifin (MA) dalam Pilkada Surabaya 2020. Dua kader yang diusulkan yakni Siti Anggraenie Hapsari (SAH) dan Moch Machmud yang langsung diperkenalkan oleh DPC Partai Demokrat Surabaya kepada 31 PAC.Bahkan, dalam pertemuan di Kantor DPC Partai Demokrat Surabaya, Selasa (21/7/2020) malam, SAH dan Moch Machmud didapuk untuk menyampaikan visi dan misi dalam membangun Kota Surabaya jika kelak ditakdirkan untuk mendampingi MA sebagai wakil walikota.
“Jadi, ada dua nama yang kami usulkan untuk menjadi wakil pak MA, yakni Moch Machmud dan Bu SAH. Mereka kita kenalkan kepada PAC-PAC. Responsnya cukup positif, PAC-PAC akan all out membantu dua calon tersebut saat sosialisasi ke masyarakat, “ujar Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, Lucy Kurniasari, Selasa (21/7/2020) malam.
Dia berharap dua kader terbaik yang dimiliki Partai Demokrat itu, salah satunya bisa menjadi wakil MA. Sebab, keduanya memenuhi semua kriteria calon wakil yang diinginkan MA.
Untuk itu, pasca menerima surat rekom dari DPP Minggu (19/7/2020), Lucy Kurniasari meminta SAH dan Moch Machmud secepatnya membranding dirinya dan harus kembali terjun ke masyarakat guna meningkatkan elektabilitasnya, sehingga hasil survei nanti tinggi. Sebab, hasil survei akan jadi salah satu pertimbangan MA dalam menentukan wakilnya.
Lucy Kurniasari yang juga anggota Komisi IX DPR RI mengakui, munculnya dua nama tersebut, tidak serta merta. Tapi lewat proses panjang. “Kami konsultasi ke DPP karena muncul beberapa nama. Ada nama Bayu Airlangga, Siti Anggraenie Hapsari, dan Herlina Harsono Njoto. Tapi Herlina menolak untuk maju. Akhirnya DPP merekomendasikan SAH dan Moch Machmud yang sudah tiga periode menjabat anggota DPRD Surabaya. Machmud direkomendasi karena pak MA minta dari dua calon yang diusulkan Demokrat harus ada satu dari unsur DPRD,” ungkap dia.
Ditanya proses penggodokan calon wakil di koalisi pengusung MA? Lucy Kurniasari menjelaskan, dari delapan parpol pengusung MA, ada beberapa parpol yang sudah resmi mengirimkan calon wakilnya. Partai Golkar sudah menyodorkan nama Gus Hans dan Arif Fathoni, PKS mengusulkan Reni Astuti dan Akhmad Suyanto, sedangkan Demokrat mengajukan SAH dan Moch Machmud.
Siapapun yang dipilih nanti, lanjut dia, semua parpol pengusung sepakat menyerahkan sepenuhnya kepada MA.
“Semua sepakat diserahkan ke pak MA. Tapi kami yakin, salah satu kader terbaik Demokrat itu akan dipilih pak MA. Karir dua kader kami cukup mumpuni dan punya kekuatan mendongkrak suara untuk memenangkan pak MA pada pilkada, 9 Desember 2020 nanti ,” ungkap dia.
Sementara SAH dalam visi misinya yang dipaparkan secara singkat menjelaskan jika dirinya sudah terjun ke masyarakat sejak Januari. Dalam kondisi apapun, SAH akan tunjukkan ke MA jika dirinya bisa berkontribusi maksimal untuk Surabaya.
SAH mengaku memiliki lima program unggulan untuk memajukan Surabaya. yakni, siap meneruskan pembangunan Kota Surabaya yang terintegrasi dan menyeluruh sampai di lapisan terdalam dari Kota Surabaya, peningkatan SDM untuk mengangkat sektor ekonomi di semua lapisan dan termasuk menggalakkan UMKM dan industri rumah, memantapkan daya saing usaha ekonomi lokal dan inovasi produk dan jasa serta pengembangan industri kreatif, menciptakan birokrasi yang nyaman dan berkualitas serta memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Yang terakhir adalah meningkatkan keamanan di semua lini agar Surabaya menjadi salah satu tujuan wisata yang ramah dan nyaman,” terang SAH.
Lebih jauh, dia menegaskan jika Surabaya masih butuh sentuhan wanita dalam membangun Kota Surabaya yang masyarakatnya memiliki karakteristik, wani.”Jadi untuk mengambil kebijakan itu perlu pendekatan ke masyarakat. Dan, biasanya wanita bisa berperan lebih maksimal dalam melakuakn pendekatan itu. Yang jelas, kriteria calon wakil yang disampaikan pak MA (tidak membebani dan bisa mendongkrak suara) Insya Allah bisa saya penuhi, minimal untuk diri saya sendiri,” tandas dia.
Sedangkan, Moch Machmud menegaskan, misal ditakdirkan terpilih untuk mendampingi MA, dirinya siap mundur dari jabatannya sebagai anggota DPRD Surabaya.”Ya ini risikonya ( harus mundur) jika ingin loncat lebih jauh. Karena ini perintah partai, maka siap atau tidak siap, ya harus saya jalankan, ” tandas dia.
Machmud mengakui calon wakil walikota yang diajukan parpol pengusung nanti akan diundang semua dan diadu programnya. “Siapa calon yang layak nanti bisa terukur dari situ. Tapi jika toh tak diadu, tapi berdasarkan survei, ya tak masalah. Karena kewenangan ada di tangan pak MA, “ucap dia. (KN03)