Purbalingga (MediaKoranNusantara.com) – Bencana tanah longsor di Purbalingga menyimpan kisah pilu. Material longsor menimbun sebuah rumah yang sedang menggelar acara khitanan. Akibatnya, 4 orang tewas tertimbun dan 6 lainnya kritis.
Bencana itu melanda rumah Solikhin, warga RT 3 RW 4 Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga. Menurut Kades Jingkang, Bambang Hermanto, peristiwa tragis itu terjadi di rumah Solikhin, warga RT 3 RW 4 Desa Jingkang tadi malam sekira pukul 21.00 WIB. Saat itu keluarga Bambang sedang mengadakan pengajian untuk acara selamatan sunatan sang anak.
Saat kejadian, kondisi cuaca sedang hujan deras yang turun sejak sore. Selain itu di wilayah tersebut tengah mati listrik.
“Sebelum kejadian, rumah Pak Solokhin sedang mengadakan tahlilan sunatan anaknya, Saiful Umam. Sekitar pukul 21.00 WIB, tiba-tiba tebing di belakang rumahnya longsor dan menimpa rumah itu,” kata Bambang di Balai Desa Jingkang, Jumat (23/2/2018).
Dia menjelaskan, saat longsor terjadi kondisi rumah gelap. Namun saat itu ada kilatan petir sehingga pintu keluar terlihat. Warga yang sedang berada di dalam kemudian berusaha keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
“Tapi tidak semua bisa keluar termasuk anak yang disunat dan teman-teman yang saat itu berada di kamar. Mereka tertimbun dan tertimpa material longsor dan kayu,” jelasnya.
Para korban tewas yaitu Sifaul Umam (8), Abdul Rouf (10), Al Taromi (7) dan Safangatun Isnain (4). Sedangkan korban yang terluka yaitu Sahrudin (55), Sokhimun (38), Ruslan (25), Ojan (16), Sarif (35) dan Karsun (16).
Dia mengatakan, setelah longsor reda, warga kemudian melakukan evakuasi mencari korban di dalam rumah itu. Tim SAR gabungan serta TNI Polri datang tak lama kemudian setelah mendapat laporan kejadian tersebut membantu proses evakuasi.
Para korban kemudian dievakuasi, 4 anak ditemukan sudah tak bernyawa dan enam orang mengalami luka. Mereka yang terluka dilarikan ke Puskesmas Karangjambu dan RSUD dr R Goetheng Tarunadibrata Purbalingga untuk mendapatkan perawatan.
Para korban meninggal sempat disemayamkan di Balai Desa Jingkang sebelum nantinya dimakamkan di pemakaman Desa setempat.
Bupati Purbalingga, Tasdi menyempatkan diri datang dan mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang menimpa warganya tersebut. Dia juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati pada bencana yang mengancam di saat musim penghujan seperti saat ini. Apalagi daerah rawan bencana ini bergunung-gunung, berlembah-lembah.
“Kita harapkan dengan kejadian ini keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan. Warga yang lain agar waspada. perangkat desa agar selalu mengingatkan warganya. Memang daerah ini seperti di Kecamatan Karangjambu, Karangreja, Rembang, Karangmoncol masuk zona yang rawan bencana. Ketika musim seperti ini kita harus ingatkan masyarakat agar selalu waspada,” ucapnya.(dtc/ziz)