KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Kunjungi SMAN I Taruna Bangil, Komisi E : Perubahan Sekolah Bentuk Mencegah Tumbuhnya Radikalisme

Pasuruan (MediaKoranNusantara.com) – Komisi E DPRD Jatim meninjau langsung kesiapan SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) 1 Bangil yang akan berganti menjadi SMAN 1 Taruna Madani Bangil, Jumat (21/1/2022) yang didampingi langsung oleh Kadis Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih mengatakan bahwa tujuan perubahan sekolah tersebut menjadi sekolah Kesamaptaan dan Kemaritiman adalah bentuk mencegah tumbuhnya radikalisme.

Kata Hikmah berdasarkan pemetaan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Jawa Timur adalah salah satu daerah zona merah bahaya radikalisme.  Sehingga melalui sekolah Taruna tersebut, yang didalamnya berisi pendidikan wawasan kebangsaan, diharapkan bisa menjauhkan anak-anak dari radikalisme.

“Untuk SMA Negeri 1 Taruna Madani ini kita menaruh apresiasi karena disamping aspek-aspek kesamaptaan, kemaritiman, wawasan kebangsaan, ada plusnya karena dibina langsung oleh beberapa pesantren besar di Pasuruan,” ungkap Hikmah.

Kata Hikmah, SMAN 1 Taruna Madani Bangil nantinya, selain memberi pendidikan tentang kesamaptaan dan kemaritiman, juga akan memberi pendidikan berbasis pesantren. Melalui pengajaran tersebut, ia berharap anak-anak bukan hanya memiliki kecerdasan tapi juga akhlak mulia.  “Kita ingin memastikan anak-anak tidak hanya selesai dari aspek kecerdasaan lahir tapi juga memiliki kecerdasan batin dan akhlak mulia,” ungkap anggota Fraksi PKB ini.

Nantinya sekolah tersebut terdiri dari dua pilihan yakni SMA yang berbasis reguler dan SMA berbasis taruna. Pagu untuk Taruna adalah 200.  “Jadi prioritasnya tetap mau yang taruna atau reguler untuk warga Bangil,”katanya.

Kedepan, SMAN 1 Taruna Madani Bangil  ini akan menerapkan program orang tua asuh. Dimana perusahaan-perusahaan di Bangil akan membiayai sekolah bagi siswa tidak mampu hingga lulus.  “Untuk orang tua asuh, itu kerjasama dengan corporate. Nanti baznas Jatim yang akan memberikan” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan bahwa saat ini Jawa Timur telah memiliki 4 sekolah berbasis Kesamaptaan. Ia menargetkan 2 sekolah lagi menjadi sekolah Kesamaptaan.  “Yang pertama di SMAN 1 Bangil ini dan kedua di Lamongan,” ungkapnya.

Kata Wahid, ada banyak keuntungan yang akan diterima jika sekolah reguler menjadi sekolah Taruna. Salah satunya adalah akan lebih banyak siswa yang diterima di Akademi Kemiliteran, Akademi Polisi dan PTN (Perguruan Tinggi Negari), seperti yang  dialami beberapa sekolah berbasis Kesamaptaan lain.

“SMA Taruna ini istimewah karena 90 persen lebih peserta didik akan diterima di Akademi Kemiliteran, Akademi Polisi, Perguruan tinggi  negeri bahkan perguruan tinggi di luar negeri,” tuturnya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Bangil, Imron Rosidi menyambut baik perubahan sekolah tersebut. Wacana ini telah ada sejak 2019 lalu, meski ada pro kontra yang terjadi di alumni.  Sejauh ini, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas sekolah tersebut untuk menjadi sekolah Taruna. Mulai dari asrama hingga ruang makan.

“Kurikulum sudah siap, panitia sudah siap, brosur siap, dari AL sudah siap.  Tim pengajar sudah siap, ada dari tim pesantren, AL juga ada,” kata Imron.

Nantinya pada Februari mendatang SMAN 1 Taruna Madani Bangil sudah siap untuk menerima pendaftaran siswa baru. Tahun ajaran berikutnya, sudah ada siswa taruna. (KN01)

Foto : Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih, dan  Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Artono   bersama Kadis Pendidikan, Wahid Wahyudi saat berkunjung ke SMAN 1 Taruna Bangil ,Pasuruan, Jumat (21/1/2022).

Related posts

Cegah Lonjakan COVID-19, TNI AL Gelar Posko Vaksinasi Pemudik

Gelar sambang warga, Mahfudz diwaduli soal anak sekolah hingga tercoret dari MBR

kornus

Danrem 084/BJ Resmi Buka Lomba Slalom River di Sungai Kalimas

kornus