Surabaya (KN) – Upacara bendera memiliki arti demikian penting, terutama untuk memantapkan kebersamaan dan soliditas satuan, serta meningkatkan tekad pengabdian dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD di masa depan yang tidak semakin ringan.Volume dan frekuensi tugas TNI AD akan semakin padat dan besar, seiring dengan perkembangan situasi dan dinamika perubahan di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Arti penting upacara bendera sangat dirasakan oleh Kodam V/Brawijaya yang pada hari Senin (17/2/2014) melaksanakan upacara bendera 17-an di Lapangan Makodam V/Brawijaya dengan Inspektur Upacara Irdam V/Brawijaya Kolonel Inf Binarko Sugihantyo.
Dalam amanat KSAD Jenderal TNI Budiman yang dibacakan Irdam mengatakan bahwa pedoman dalam bekerja yang merupakan petunjuk Presiden dan arahan Panglima TNI telah diuraikan dengan jelas menjadi arah kebijakan TNI AD pada tahun anggaran 2014 untuk dijadikan pijakan utama dalam pelaksanaan program kerja dan anggaran tahun anggaran 2014 di satuan jajaran TNI AD dalam mendukung keberhasilan tugas pokok TNI Angkatan Darat.
Adapaun lima hal tersebut yaitu tren pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dan implikasinya, pengamanan Pemilu tahun 2014, sinergitas kinerja TNI dan Polri, netralitas TNI AD, dan melanjutkan pembangunan TNI AD sesuai dengan MEF (Minimum Essential Force).
Selain itu, dalam rangka menjawab tantangan dan tuntutan perkembangan jaman, TNI AD sedang merumuskan Strategi Transformasi yang meliputi bidang OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) serta dukungan. Ada 5 pilar dalam strategi transformasi yaitu pemutakhiran doktrin dan organisasi, modernisasi Alutsista, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kerjasama militer dan memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat. Strategi transformasi sangat penting artinya dalam rangka membangun TNI AD berkelas dunia yang profesional, modern, efektif dan efisien, militan serta mencintai dan dicintai rakyat.
Secara khusus, kepada seluruh prajurit TNI AD di manapaun berada dan bertugas, Jenderal TNI Budiman mengingatkan agar tidak terpancing dan terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi bencana alam di berbagai daerah sebagai komoditas politik, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2014 yang semakin dekat. (red)