Surabaya (mediakorannusantara.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur memastikan persiapan pencetakan surat suara untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 segera dimulai.
Komisioner KPU Jatim Divisi Perencanaan dan Logistik, Miftakhul Rozaq. mengatakan bahwa proses desain surat suara sudah hampir selesai dan tengah menunggu persetujuan dari beberapa tim kampanye.
“Saat ini masih dalam proses persetujuan dan desain surat suara. Sekarang sudah masuk tahap percetakan dan dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan penyedia terkait jadwal percetakan serta pembagian jadwal antara provinsi dengan KPU kabupaten/kota,” ujar Rozaq kepada wartawan di Surabaya, Jumat (4/10/2024).
Rozaq menjelaskan bahwa KPU Jatim merencanakan rapat koordinasi dengan para stakeholder pada Senin (7/10/2024) untuk memfinalisasi jadwal pencetakan surat suara.
“Kami akan menyampaikan hasil koordinasi dengan para penyedia. Jika semua berjalan sesuai rencana, pencetakan surat suara untuk Pilgub Jatim akan dimulai antara 11 hingga 12 Oktober 2024,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan surat suara mencapai sekitar 32 juta lembar, dengan tambahan 2,5 persen sebagai cadangan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ini sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah ditetapkan sebanyak 31.280.418 pemilih.
“Jadi jumlah totalnya sekitar 64 juta sekian surat suara yang akan berada di Jawa Timur, meliputi dua jenis surat suara. Tetapi masing-masing menyesuaikan jumlah DPT dan ditambah 2,5 persen,” ucapnya.
Untuk proses percetakan, Rozaq menjelaskan bahwa penyedia surat suara ditentukan melalui proses lelang e-katalog. “Pemenangnya adalah PT Temprina dengan harga terendah, dan juga PT Macanan di Solo,” ungkap Rozaq.
Menurut dia, kedua perusahaan ini akan bertanggung jawab untuk mencetak surat suara Pilgub Jatim serta surat suara Pilkada untuk Bupati dan Wali Kota. “Kami segera akan melakukan rapat koordinasi dengan penyedia untuk membahas lebih lanjut jadwal dan teknis percetakan,” tuturnya.
Secara keseluruhan, Rozaq memastikan bahwa jumlah surat suara yang dicetak untuk Pilgub dan Pilkada di Jawa Timur, mencapai sekitar 64 juta lembar. Hal ini menyesuaikan dengan jumlah DPT di setiap wilayah, ditambah dengan cadangan 2,5 persen. “Masing-masing menyesuaikan jumlah DPT dan ditambah 2,5 persen,” terangnya.
Rozaq juga menjelaskan bahwa distribusi logistik Pilgub sudah dimulai dan beberapa kebutuhan logistik telah sampai di KPU kabupaten/kota. “Untuk tahap pertama, yang sudah didistribusikan adalah kotak suara, bilik suara, kabel ties, tinta, dan segel,” ujarnya.
Selain itu, Rozaq mengatakan bahwa KPU Jatim telah melakukan supervisi di beberapa daerah. Seperti di antaranya Kota Probolinggo, Kabupaten Bojonegoro dan Pamekasan. Hal ini untuk memastikan logistik yang diterima sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang ditentukan KPU RI.
“Alhamdulilah sudah sesuai dengan jumlah yang ada. Kemudian speknya juga sesuai, begitu juga tempat gudangnya sudah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh KPU RI,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Rozaq menyatakan jika distribusi logistik ke KPU kabupaten/kota masih terus berlangsung. Berdasarkan data Sistem Informasi Logistik (Silog), persentase distribusi kotak suara mencapai 96 persen, bilik suara 94 persen, tinta 54 persen, dan kabel ties 20 persen.
“Kami terus memantau perkembangan distribusi melalui aplikasi Silog dan berkoordinasi dengan KPU kabupaten/kota untuk memastikan kelancaran distribusi,” jelas Rozaq.
Distribusi logistik ke daerah terpencil dan kepulauan, seperti di Kabupaten Sumenep, tak luput menjadi prioritas KPU Jawa Timur. Ia menyatakan bahwa pengiriman logistik ke wilayah kepulauan dilakukan lebih awal dibandingkan daerah lain yang lebih mudah dijangkau.
“Mengacu kepada Pemilu yang kemarin itu H-10 sudah didistribusikan. Artinya, pengiriman dari penyedia lebih awal, dijadwalkan lebih awal dari pada kabupaten/kota yang tidak ada kepulauannya,” jelasnya.
Rozaq menuturkan, bahwa logistik akan dikemas dalam kotak-kotak yang dibungkus plastik. Hal itu sebagaimana yang dilakukan pada Pemilu sebelumnya. Pengemasan ini dilakukan untuk memastikan logistik tiba dalam kondisi aman dan sesuai standar.
“Jadi logistik yang ada dalam kotak, kita masukan dalam kotak yang kemudian nanti dibungkus dengan plastik sebagaimana Pemilu kemarin,” tutupnya. (KN01)