KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Komisi D Menilai Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Gizi Anak di Surabaya Belum Sesuai Harapan

Surabaya  (KN) – Pelaksanaan program pemberian makanan tambahan yang sudah sekian waktu berjalan di Surabaya, disinyalir belum memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas gizi anak di Surabaya. Bahkan ditengarai program ini belum mengena sepenuhnya kepada sasaran yang dituju, indikasinya terlihat dari masih munculnya kasus balita atau anak gizi buruk di Surabaya.

Menyikapi hal ini, Komisi D DPRD Surabaya berharap agar ada evaluasi atas pelaksanaan program tersebut. Mengapa program itu belum menghasilkan dampak Surabaya terbebas dari kasus gizi buruk?.

Menurut ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, ada yang salah atas implementasi program tersebut yang menurut politisi PDIP itu belum berjalan sesuai harapan.Hal ini karena masih belum maksimalnya petugas dari dinas pelaksana di lapangan sehingga masih target PMT belum sepenuhnya tercapai.

Untuk itu Baktiono berharap kinerja dinas lebih ditingkatkan lagi agar program PMT benar benar berjalan dengan baik.” Makanya kami berharap agar petugas dinas kesehatan yang di puskesmas agar lebih giat lagi turun langsung ke masyarakat, jangan hanya diserahkan kepada kader pos yandu yang sifatnya hanya sebagai tenaga pembantu saja,” Ujar Baktiono.

Tentang kemungkinan terjadinya penyelewengan atas program tersebut sehingga selama ini target bebas gizi buruk tidak tercapai, Baktiono tak sependapat menurutnya hal itu lebih karena kinerja yang tidak maksimal sehingga target tidak tercapai.”selama ini menurut saya program ini sudah tepat sasaran tetapi biasanya mereka yang terkena gizi buruk ini sebagian belum mau mendatangi pos yandu, oleh karena itu semestinya petugasnya yang turun dan jemput bola.” kata Baktiono.

Anggaran untuk PMT (pemberian Makanan Tambahan ) selama ini telah diberikan secara cukup dari APBD surabaya. Untuk tahun 2012 ini anggaran PMT Surabaya mencapai kisaran Rp 4 milliar, bahkan untuk tahun depan anggaran PMT ini diperkirakan akan bertamabah, seiring dengan adanya penambahan obyek penerima PMT tidak hanya bagi balita pos yandu tapi juga bagi warga lansia. (nug)

Related posts

Tiga Elemen Penting Dorong Industri 4.0 di Jawa Timur

kornus

Gelar Evaluasi PSBB, Walikota Risma Paparkan Upaya Penanganan Covid-19

kornus

Bus Wisata Siswa SDN Wangkal, Krembung Terbakar di Sukoharjo

redaksi