KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Keuntungan Tinggi, Bupati Ponorogo Dorong Petani beralih Tanam Melon

Ponorogo, medikorannusantara.com – Atas capaian panen buah Melon di Desa Maguan Kecamatan Sambit, Ponorogo-Jawa Timur. Bupati Ponorogo Ipong Mukhlisoni mengaku bangga dan meminta perluasan lahan penanaman melon di Ponorogo

Hal itu disampaikannya saat melakukan Panen Buah Melon dalam program Tilik Desa di desa Maguan-Ponorogo, Rabu (09/10/2019) Siang.
Ipong meminta perluasan lahan penanaman melon di Ponorogo dan mendorong para petani mau beralih menanam buah melon mengingat potensi keuntungan yang tinggi.

Dalam kesempatan berbincang bersama para petani saat panen, diketahui biaya tanam melon untuk lahan selaus 1400 Meter Persegi atau 1 kotak dalam hitungan luasan petani, memerlukan biaya sebesar 15 juta Rupiah, dengan harga jual ditempat saat panen sebasar 30 juta Rupiah.

Dengan masa tanam hingga panen selama 55 hari atau sekitar dua bulan jika dikalkulasi para petani dapat meraih pendapatan sebesar 7,5 juta rupiah untuk satu kotak dalam satu bulannya sekali panen

Meskipun Ipong juga tidak menampik potensi kerugian apabila mengalami kegagalan panen melon juga besar. Menurutnya keberhasilan tanaman melon yang baik juga sebanding dengan potensi resiko tinggi yang ditanggung petani.

Untuk itu ia meminta Dinas Pertanian melakukan inovasi tekhnologi pertanian guna memperkecil potensi kegagalan tanam melon agar semakin menarik minat petani menanam buah segar tersebut.
Selain itu Ipong juga mengapresiasi upaya Petani yang telah mengadopsi penggunaan pupuk Organik dalam penanaman melon kali ini. Selain untuk menghasilkan buah yang sehat hal itu juga merupaka upaya menekan biaya produksi karena harga pupuk organik yang lebih murah dibanding pupuk kimia.

“Saya gembira karena panennya Melon Insya Allah tahun ini sukses. Saya tanya tadi 1 kotak biayanya berapa 15 juta sementara hasilnya 30 juta, jadi untungnya 15 juta. Nyambut gawe opo sesasi iso oleh hasil 7,5 yuto. Ini luar biasa,” terang Bupati, Rabu (09/10/2019).

Dalam kesempatan yang sama Bupati Ipong juga mendorong Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Perdagkum) serta Dinas Pertanian menjembatani petani dalam hal akses permodalan. Sehingga kapasitas tanam buah melon dapat ditingkatkan dan diperluas. Bahkan ia menargetkan perluasan lahan tanam melon hingga 200 hektar untuk di desa Maguwan saja, belum daerah di dalam maupun diluar wilayah kecamatan Sambit.

Hal lain yang disampaikan Bupati adalah terkait kebutuhan air untuk irigasi pertanian. Ipong menjelaskan Pemkab Ponorogo sedang mengupayakan ketersediaan air untuk sektor pertanian. Diantaranya adalah pembangunan waduk. Ipong menegaskan pasca rampungnya megaproyek Waduk Bendo di kecamatan Sawoo yang diproyeksikan mampu mengairi 60 persen area persawahan di kabupaten Ponorogo diharapkan akan mampu menggenjot hasil produksi pertanian, termasuk upaya intensifikasi pertanian buah Melon.“Insya Allah akhir 2020 Waduk Bendo akan selesai,” pungkas Ipong.(wan/ri)

Related posts

Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Tokoh Inisiator Komite Komunikasi Digital Pertama di Indonesia dari ISKI

kornus

223 PMI Asal Singapura dan Malaysia Kembali Datang di Asrama Haji Surabaya

kornus

Panglima TNI : Jajaran Penerangan TNI Harus Bangun Komunitas dengan Media

kornus