KORAN NUSANTARA
Hankam Headline indeks

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Paparkan Strategi Kemhan Tingkatkan Daya Saing Industri Pertahanan

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabarahanan Kemhan), Laksda TNI Agus Setiadji mewakili Menteri Pertahanan menjadi Narasumber dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Membangun Indonesia Dalam Perspektif Peningkatan Daya Saing Daerah, Kamis (22/11/2018) di Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Surabaya.Hadir pula narasumber lainnya yakni Menristek Dikti Muhammad Nasir, Sekjen Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring dan Bupati Banyuwangi. Forum ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dimaksudkan untuk menyampaikan program -program dan kinerja pemerintah baik yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah.

Dalam forum yang dihadiri oleh sejumlah jurnalis dan juga kalangan akademisi ini, Kabaranahan Kemhan dalam kesempatan tersebut menyampaikan terkait Strategi Daya Saing Industri Pertahanan.

Kabaranahan Kemhan memaparkan, strategi daya saing industri pertahanan adalah bentuk pencapaian kinerja empat tahun pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Melalui kebijakan pertahanan RI tahun 2015-201, pemerintah dalam hal ini Kemhan berupaya untuk mewujudkan industri pertahanan yang kuat mandiri dan berdaya saing.

Langkah dan kebijakan yang diambil Kemhan dalam rangka mewujudkan industri pertahanan yang mandiri kuat dan berdaya saing, meliputi tiga tahap yakni pembinaan potensi teknologi dan industri pertahanan, kerjasama internasional dan implementasi kandungan lokal dan offset.

“Setiap pengadaan Alutsista harus mengikuti aturan UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri pertahanan, sehingga setiap pengadaan Alutsista harus melibatkan industri pertahanan. Promosi industri pertahanan, penjualan produk industri pertahanan”, jelasnya.

Kemhan juga telah melakukan penugasan kepada industri pertahanan untuk memproduksi first artikel yang merupakan produk awal yang harus mendapatkan sertifikasi untuk diproduksi massal.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Kemhan mendapatkan tujuh program prioritas nasional dalam pengembangan industri pertahanan. Industri pertahanan yang kita kembangkan adalah industri yang strategis.

Tujuh program itu yakni pengembangani kapal selam, medium tank, pembangunan pabrik propelan, pengembangan pesawat tempur KFX/IFX, pengembangan roket nasional dan rudal nasional.

Dikatakan Kabarahanan Laksda TNI Agus Setiadji, bahwa dalam era saat ini industri pertahanan dalam negeri sudah sedemikian berkembangnya dan menjadi salah satu pesaing – pesaing industri pertahanan di dunia.

Dari data grafis didapatkan bahwa nilai transaksi ekspor yang dibukukan untuk 4 (empat) Indhan yaitu : PT PAL, PT Pindad dan PT DI dan PT Luindin (BUMS) selama kurun waktu Tahun 2015 s.d. 2018 tercatat mencapai USD 284.1 Juta. ptPAL, USD 86.9 Juta dari ekspor 2 (dua) unit Kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) ke Filipina. PT Pindad, USD 32.6 Juta dari ekspor Munisi dan Senjata, dan PT. Dirgantara Indonesia, USD 161 Juta dari eskpor pesawat terbang CN-235 dan NC-212. PT. Lundin dari Indhan Swasta atau BUMS juga telah berpartisipasi juga mengekspor Kapal Sea Rider sebagai produk komersial ke Rusia dan Swedia dengan nilai USD 3,6 Juta.

Sedangkan untuk kinerja penjualan Industri Pertahanan ke Dalam Negeri melalui skema anggaran Pengadaan Dalam Negeri (PDN) mencapai 4.5 Trilliun.

“Kedepan kita akan mengembangkan lagi. Tahun ini kita mengalokasikan khusus PDN untuk industri pertahanan senilai 3,8 T. Dan tidak boleh beli dari luar, harus dari dalam negeri sehingga potensi industri pertahanan bisa dikembangkan”, tambah Kabaranahan Kemhan. (KN01)

 

Foto : Kabarahanan Kemhan, Laksda TNI Agus Setiadji (nomor 3 dari kiri) menjadi Narasumber dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Surabaya

Related posts

Kader PSKS Jatim Ikut Berperan Sejahterakan Masyarakat

kornus

Feeder Wira-wiri Suroboyo Buka Layanan Dua Rute Baru

kornus

Kejagung Periksa Empat Saksi Kasus Proyek Pabrik Krakatau Steel