Jakarta, medikaorannusantara.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) akan meningkatkan pengawasan bus, khususnya terhadap angkutan pariwisata guna mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Hal itu dilakukan seiring maraknya kecelakaan lalu lintas, khususnya pada bus pariwisata. “Kami akan menambah pengawasan bagi bus, baik AKAP maupun Pariwisata. Terlebih pada Minggu (26/6) lalu terjadi kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi KM 92 arah Jakarta, kami turut prihatin atas kejadian tersebut,” ucap Direktur Angkutan Jalan, Suharto pada Kamis (30/6/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengawasan operasional angkutan pariwisata yang akan dilakukan termasuk di dalamnya terkait kehadiran bus dan awak bus pada obyek wisata.
“Kami bersama dengan Pemda akan melakukan sejumlah upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas bagi angkutan bus, salah satunya dengan kampanye keselamatan transportasi. Sasaran kampanye keselamatan kami ini yaitu untuk para operator bus maupun pengemudi,” tambah Suharto.
Selain itu ia menjelaskan bahwa dengan kehadiran SPIONAM (Sistem Perizinan Online Angkutan dan Multimoda) diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memeriksa validitas angkutan umum yang akan digunakan apakah sudah terdaftar atau belum. Dalam SPIONAM tersebut dicantumkan kapan masa berlaku uji kendaraan, juga masa berlaku kartu pengawasan kendaraan tertentu.
Dengan menggunakan SPIONAM maka pengawasan terhadap pelayanan angkutan pariwisata juga secara tidak langsung dilakukan oleh masyarakat, dan ini diyakini akan lebih efektif karena masyarakat juga sebagai pengguna angkutan pariwisata.
“Khusus pelayanan angkutan pariwisata, saat ini sudah memasuki tahapan darurat keselamatan, sehingga dalam waktu dekat kami akan membuat MoU sebagai komitmen bersama dari pemangku kepentingan seperti Kemenhub, Kementerian PUPR, Kemenparekraf, dan Korlantas Polri. Institusi ini akan bekerja sesuai tupoksinya masing-masing dalam kurun waktu dan obyek yang sama,” pungkas Suharto.(wan/inf)